JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Varian Omicron menyebabkan peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan tingkat penularan di sebagian wilayah bahkan sudah melampaui saat gelombang Delta tahun lalu.
“Betul. Tangerang dan Bekasi, jumlah kasus sudah melampaui puncak Delta. DKI dan Bali will follow very soon,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya, Minggu (6/2/2022).
Salah satu alasan mengapa Omicron bisa menyebabkan peningkatan kasus drastis adalah karena varian ini lebih mampu menginfeksi orang yang sudah divaksinasi (breaktrough infection). Omicron juga lebih mungkin untuk menyebabkan kasus reinfeksi atau infeksi ulang pada orang-orang yang sudah pernah sembuh dari COVID-19 varian sebelumnya.
Mantan Direktur Penyakit Menular Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Profesor Tjandra Yoga Aditama, menjelaskan ada tiga alasan mengapa orang yang divaksinasi, bahkan sudah mendapat booster, masih bisa terinfeksi Omicron.
Alasan pertama karena Omicron punya kemampuan menembus sistem pertahanan tubuh. Antibodi yang dimiliki tubuh berkat vaksin atau infeksi alami bisa jadi lebih sulit untuk mengenali dan mengatasi Omicron berkat mutasi yang dimilikinya.