JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Bulan Ramadan sudah di depan mata. Ada beberapa tradisi unik jelang Ramadan di Indonesia yang kerap dilakukan masyarakat.
Ramadan menjadi salah satu bulan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim. Selalu ada rindu pada bulan suci ini yang tertanam di tengah masyarakat.
Di bulan Ramadan, umat Muslim yang mampu wajib melaksanakan ibadah puasa, menahan lapar dan hawa nafsu sejak matahari terbit hingga terbenam. Umat Muslim juga dianjurkan memperbanyak amalan lainnya di bulan suci ini.
Tradisi Unik Jelang Ramadan
Indonesia, sebagai negara yang terdiri atas berbagai suku bangsa, memiliki sejumlah tradisi tersendiri untuk menyambut bulan suci. Sejumlah tradisi ini menjadi salah satu ciri khas masing-masing daerah.
Berikut di antaranya, merangkum berbagai sumber.
1. Padusan, Jawa
Berasal dari kata ‘adus’ dalam bahasa Jawa yang berarti ‘mandi’, padusan memiliki makna untuk menyucikan diri dalam menyambut datangnya bulan suci.
Mengutip laman resmi Republik Indonesia, tradisi ini dilakukan secara turun temurun dengan cara berendam atau mandi di sumur-sumur atau sumber mata air. Tujuannya agar dapat menjalani ibadah puasa Ramadan dalam kondisi suci.
Tak hanya itu, padusan juga menjadi medium introspeksi diri dari berbagai kesalahan yang telah dilakukan di masa lalu. Untuk itu, pada dasarnya padusan disarankan dilakukan di tempat yang sepi.
Beberapa sumber mata air alami di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta kerap menjadi lokasi ritual padusan.
Namun, jika menginginkan suasana sepi, Anda juga bisa melakukannya di rumah, agar sesuai dengan filosofi dasar padusan. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini Anda juga harus menghindari keramaian demi mencegah penularan.
2. Nyorog, Betawi
Tradisi jelang Ramadan di Indonesia berikutnya adalah nyorog yang kerap dilakukan masyarakat Betawi. Mengutip laman Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, tradisi ini dilakukan dengan berbagi bingkisan makanan ke sanak saudara dan keluarga yang tinggal berjauhan.
Bingkisan makanan yang dikirimkan biasanya berupa kue atau berbagai bahan makanan mentah, mulai dari gula, susu kopi, beras, ikan bandeng, dan daging kerbau.
Tradisi ini dilakukan sebagai tanda penghormatan dari orang yang lebih muda ke orang yang lebih tua. Biasanya dilakukan oleh pasangan yang baru menikah ke orang tua masing-masing.
Berbagai sumber literasi menyebut, nyorog berasal dari tradisi sedekah bumi dan baritan. Keduanya merupakan upacara adat yang menjadi refleksi terhadap interaksi manusia, lingkungan, dan kepercayaan terhadap sang pencipta.
3. Suru Maca, Sulawesi Selatan
Suru maca merupakan tradisi yang dilakukan umat Muslim di Sulawesi Selatan, utamanya suku Bugis-Makassar, dalam menyambut datangnya bulan Ramadan.
Mengutip laman Kemenag, suru maca sendiri berarti membaca doa bersama untuk dikirimkan pada leluhur yang telah meninggalkan kehidupan lebih dulu.