Sebab itulah Semata hadir. Hendri Septa ingin membuat warga yang terpilih dalam program ini dapat merasakan tempat tinggal yang nyaman.
“Namun, masih banyak saudara kita yang kurang beruntung yang belum mampu mewujudkan rumah yang nyaman, bahkan jauh dari kata layak,” ujar Hendri Septa.
“Sebelum mereka nyaman di rumahnya sendiri, kita buat nyaman di rumah dinas terlebih dahulu. Kita layani bak si empunya rumah. Sebab rumah dinas yang kami tempati saat ini, juga merupakan rumah rakyat,” tambahnya kemudian.
Seumur Hidup Belum Pernah Lihat Pantai Padang
Selain diajak menginap di Rumah Dinas, keluarga penerima program Semata juga diajak jalan-jalan diantaranya menyusuri Pantai Padang. Ilham, anak pertama Syamsul yang berusia 12 tahun sangat terharu ketika melihat pantai yang diapit dua masjid tersebut.
Diakuinya, meski di kampung terkenal sebagai Si Bolang yang menunjukkan jalan bagi orang luar ke Air Terjun Lubuk Hitam, namun dia belum pernah seumur hidup melihat langsung Pantai Padang.
“Ilham sekalipun belum pernah main ke Pantai Padang yang sering dia dengar dari orang-orang selama ini. Alhamdulillah hari ini berkat ikut Semata, anak kami bisa melihat Pantai Padang secara langsung,” tutur ibunya Roslaini.
Rasa haru Ilham kian memuncak ketika sampai di rumah dinas dimana ia akan bermalam disana. Matanya berkaca-kaca memandang langit-langit rumah dinas yang sangat indah menurutnya. Hal yang sama juga dirasakan sang Ibu.
“Kami sangat bersyukur kepada Allah SWT dan berterima kasih kepada pak Wali telah memberikan bantuan bedah rumah dan mengajak keluarga kami bermalam di rumah dinas beliau.”
“Semoga Allah membalas kebaikan pak Wali beserta bapak dan ibu semua yang peduli pada kami,” tutupnya. (rdr)