SIMPANGEMPAT, RADARSUMBAR.COM – Jumat (8/4/2022) siang kembali terdengar alunan ayat suci Al Quran dari Rumah Tahfiz Nurul Falah di Lubuk Panjang, Jorong Kampung Alang, Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumatra Barat (Sumbar). Itu adalah kali pertama, sejak bangunan semi permanen itu rusak berat akibat gempa darat 6,1 SR, 25 Februari 2022 lalu.
Alunan surat ke-93 Ad-Duha mengalun indah dari puluhan putra-putri korban gempa di titik lokasi utama gempa darat itu. Sebanyak 11 ayat diulang-ulang anak-anak yang begitu riang gembira menjadi penghafal Quran. “Wad duhaa” yang artinya demi waktu dhuha (ketika matahari naik sepenggalah) sampai “Wa amma bi ni’mati rabbika fahad dith” yang artinya dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur) terus diulang sampai hafal.
“Alhamdulillah hari ini tahfidz di rumah tahfiz sudah mulai belajar kembali. Terima kasih banyak pak atas bantuannya. Semoga menjadi amal jariyah untuk bapak dan keluarga diterima Allah SWT,” begitulah WhatsApp Pimpinan Rumah Tahfiz Nurul Falah Doni Saputra kepada Ketua DPC Partai Gerindra Pasbar Maryanto pagi itu.
Doni Saputra yang mengelola rumah tahfiz bersama Rivan Hamdani dan Ridhatul Aisya menyebutkan, tempat yang mereka kelola itu roboh akibat gempa besar sekitar pukul 08.39 WIB itu. Beruntung, sedang tidak ada siswa atau santri yang belajar di ruangan saat itu, karena mereka memulai kegiatan pukul 14.30 WIB. “Terima kasih Partai Gerindra dan para donator yang telah membantu memperbaiki kembali tempat ini,” kata Doni Saputra, Minggu (10/4/2022).
Rumah Tahfiz Nurul Falah, yang punya tagline “rumahnya para penghafal Al Quran” itu menargetkan santrinya bisa menghafal 30 juz atau seluruh isi kitab suci itu. Saat ini tercatat 108 siswa belajar yang terbagi dalam tiga shift, pertama tingkat SD/MI, kedua siswa yang baru sampai Al Quran dan ketiga untuk SMP/MTs sampai SMA/MA.