JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Kementerian Perdagangan menerapkan teknologi digital dalam mengontrol penyaluran program minyak goreng curah rakyat (MGCR) sehingga tepat sasaran. Distribusi minyak goreng curah rakyat dilakukan oleh pelaku usaha jasa logistik dan eceran (PUJLE).
“Melalui aplikasi teknologi digital, Pemerintah memastikan distribusi minyak goreng curah dapat dikontrol. Konsumen yang akan membeli minyak goreng harus menunjukkan KTP dengan maksimal pembelian dua liter per hari. Ini untuk memastikan program minyak goreng curah tepat sasaran,” kata Mendag lewat keterangannya di Jakarta, Kamis (9/6/2022).
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi juga meninjau langsung implementasi sistem distribusi closed loop program minyak goreng curah rakyat (MGCR) untuk memastikan program tepat sasaran. Kali ini, Mendag Lutfi meninjau pelaksanaan program tersebut di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Mendag menyebut, di Indonesia terdapat sebanyak 17 ribu pasar rakyat. Artinya, dengan jumlah penjualan sebanyak 10 ribu titik, sistem closed loop sudah dapat menjangkau 65 persen pasar.
“Jadi di tempat dengan jumlah penduduk yang padat, diharapkan konsumen akan mendapatkan minyak goreng curah sesuai harga eceran tertinggi (HET) di jarak kurang lebih 2-5 km. Proses distribusi diawasi dan dijaga melalui aplikasi teknologi untuk memastikan rakyat yang membutuhkan mendapat minyak goreng curah dengan harga terjangkau,” jelasnya.
Lutfi juga mengecek harga dan pasokan barang kebutuhan pokok. Harga sebagian barang kebutuhan pokok sudah berangsur turun jika dibanding lebaran, kecuali untuk produk hortikultura.
“Kenaikan produk hortikultura, khususnya cabai, salah satunya disebabkan curah hujan yang masih tinggi di beberapa daerah. Diharapkan harga segera turun seiring panen yang diperkirakan dilaksanakan dalam beberapa minggu ke depan. Pemerintah terus memastikan kecukupan stok barang kebutuhan pokok agar masyarakat mendapat harga yang terjangkau,” katanya.