Hendry mengatakan untuk menaikkan tarif retribusi harus membutuhkan kajian yang lama dan panjang, tidak bisa dilakukan tanpa pertimbangan secara menyeluruh.
“Tidak ada rencana untuk mengkajinya saat ini meskipun sama kita dengar ada beberapa destinasi wisata di berbagai daerah, termasuk saat liburan panjang sekolah ini, bukan berarti bisa dinaikkan begitu saja,” katanya.
Sebaliknya, Hendry menegaskan akan adanya penambahan kualitas dari objek wisata khususnya TMSBK dan Benteng Fort De Kock tahun ini.
“Penambahan satwa diupayakan seperti unggas dan reptil, saat ini kami perlu harga pembanding dari pihak ketiga, revitalisasi akan dibuat Benteng Menyala hingga malam bisa dikunjungi, langkahnya dengan membenahi lampu penerangan, pemaksimalan teater yang sudah dibangun dan rencananya tahun ini selesai,” kata Hendry menjelaskan.
Ia menambahkan pengembangan objek wisata nantinya akan ditingkatkan dengan melibatkan masyarakat dalam rangka pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.
“Khususnya pengembangan objek yang merupakan lahannya milik masyarakat dengan harapan masyarakat sebagai pelaku yang mempunyai peran penting dalam kepariwisataan di Kota Bukittinggi,” kata Hendry mengakhiri. (rdr/ant)