“Segera setelah saya keluar dari gereja sekitar 10 meter, saya mendengar suara orang-orang berteriak dan melihat ada asap tebal,” kata Murad.
Dalam musibah itu, Murad kehilangan kakaknya, yang ditemukan dalam kondisi hangus. Banyak dari korban tewas adalah anak-anak yang sedang berada di sebuah ruang menyusui, yang ada di gereja tersebut.
Konsleting listrik telah menjadi hal yang cukup sering di Mesir. Pada akhir 2020, sebuah kebakaran terjadi di sebuah rumah sakit khusus COVID-19. Kejadian itu menewaskan setidaknya tujuh orang dan melukai beberapa orang lainnya.
Sedangkan Giza adalah kota terbesar kedua di Mesir. Kota ini terletak persis di seberang sungai Nil dari Ibu Kota Kairo. “Saya berbelasungkawa pada keluarga para korban yang tidak berdosa,” kata Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. (rdr/reuters/tempo.co)