JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Usai pesawat tempur atau kapal China yang melanggar batas wilayah. Pejabat tinggi pertahanan di Taiwan mengatakan pihaknya tidak akan segan-segan untuk menembak. Tak hanya itu, menurutnya kapal China yang melanggar batas akan memicu konflik yang lebih luas di Selat Taiwan yang dapat lepas kendali.
Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng mengatakan, pasukannya akan dipaksa untuk menanggapi secara militer jika sebuah pesawat atau kapal musuh melintasi ambang batas 12 mil laut dari wilayah udara atau laut termasuk di pulau-pulau kecil yang dikuasai Taipei di lepas pantai timur China.
“Kami akan memberikan peringatan dan mengunci saat mendekat, Mengunci juga merupakan bentuk peringatan. Jika mengabaikan peringatan ini dan terus mendekat, maka kami akan bertindak membela diri,” kata Chiu merujuk pada pesawat atau kapal musuh.
Niat mendekati pesawat akan diklarifikasi, katanya. Kalau tidak maka pesawat itu dipastikan membahayakan. Chiu membuat pernyataan di Komite Pertahanan Asing dan Nasional legislatif Taiwan, di mana dia mengatakan kepada anggota parlemen sehari sebelumnya bahwa dia telah mendefinisikan ulang apa yang akan dianggap Taipei sebagai peristiwa serangan pertama, memperluas cakupan dari serangan rudal atau artileri untuk memasukkan wilayah udara, serangan oleh kendaraan udara tak berawak militer China.
“Jika ada serangan pertama, Taiwan harus bersiap untuk lebih banyak lagi,” kata Chiu kepada legislator oposisi Johnny Chiang, dikutip dari Newsweek, Kamis, 13 Oktober 2022.
Saat ditanya apakah serangan balik oleh para pembela Taiwan dapat memulai perang, Chiu menjawab, “Ya. Ini akan menjadi situasi yang sangat serius.” “Itulah mengapa kami menekankan perlunya berhati-hati, dan mengapa kami menahan diri untuk tidak menembak dengan gegabah beberapa waktu lalu. Ada alasan untuk itu,” kata Chiu, merujuk pada latihan perang Agustus di Beijing.
Sebelumnya Beijing mengklaim Taiwan sebagai miliknya tetapi tidak memiliki kendali praktis atas pulau itu. Taipei dan publik Taiwan memiliki sedikit ketegangan dalam persatuan politik dengan China, yang menolak untuk mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk mencapai penyatuan.