Sementara itu, Ketua Forum Nagari Kelurahan Bandar Buat, Dahrulsyah mengatakan, pihaknya juga sudah meminta klarifikasi kepada terduga pelaku.
Selama ini, dia terus mengaku beragama Islam padahal beragama Kristen dan selalu menggunakan jilbab dengan modus becak mogok yang didorong tiga anaknya kecil dengan harapan masyarakat kasihan dan juga mengaku mualaf.
“Ketika itu, saudari Esi ini mengatakan bahwa saat itu belum makan dari pagi dan anak kandungnya (anak kandungnya 8 orang meninggal 1 tinggal 7 yang hidup) sedang dirawat di rumah sakit, butuh biaya Rp400 ribu untuk pulang.”
“Salah seorang warga kita bernama Ella kasihan dan menggalang donasi. Alhamdulillah, dapat dan diserahkan langsung kepada Esi,” tuturnya.
Karena itu, tindakan yang dilakukan oleh Esi ini merupakan modus penipuan yang mengarapkan belas kasihan umat Islam.
Hal tersebut merupakan penistaan terhadap agama Islam dan bisa dikatakan sudah direncakan secara matang karena sengaja mengganti identitas pada kolom agama dari Kristen ke Islam tanpa prosedur yang sah.
“Menyingkapi hal tersebut agar diakukan koordinasi dengan unsur terkait lainnya supaya persoalan ini tidak mengarah pada anarkisme yang dapat merugikan semua pihak, sambil menunggu perkembangan hasil dari pertemuan dari pihak Kelurahan,” jelasnya. (rdr)