PADANG, RADARSUMBAR.COM – Bupati Kediri, Jawa Timur (Jatim), Hanindhito Himawan Pramana sudah berkomunikasi dengan PT Semen Padang, Sabtu (22/10/2022) malam terkait potongan video sidaknya yang viral menyinggung kualitas produk PT Semen Padang.
Mas Dhito demikian bupati muda ini disapa, meminta maaf atas video berdurasi pendek yang beredar luas di platform TikTok, Selasa (18/10/2022). Video sidak itu, kata Dhito beredar potongannya tanpa bisa dikendalikan, karena banyak pihak yang merekam.
“Saya minta maaf menyebut kualitas Semen Padang paling bawah, saya salah. Saya tahu Semen Padang sama sekali tidak begitu. Kurang tepat atau salah saya mohon maaf sebesar-besarnya pada Semen Padang karena video yang menjatuhkan Semen Padang. Sebagai manusia saya tak mau menjatuhkan siapapun,” kata dia kepada Komisaris PT Semen Padang, Khairul Jasmi.
Permintaan maaf itu disampaikan Dhito setelah sebelumnya anggota DPR RI asal Sumbar Andre Rosiade mengriktik pernyataan Anak Sekretaris Kabinet, Pramono Anung itu.
Andre Rosiade merasa geram dengan pernyataan Dhito yang menyebut kualitas Semen Padang paling bawah.
“Kualitas Semen Padang nomor satu di Indonesia. Bahkan diakui di dunia. Jadi, Bupati Kediri jangan asbun (asal bunyi). Pabrik ini dibangun sejak tahun 1910 dan sudah diekspor ke Jerman, Amerika Serikat dan Maldives. Saat ini secara rutin diekspor ke Autralia dan negara-negara di Asia Selatan. Bahkan, hampir semua semen ekspor pada Semen Indonesia Group berasal dari Semen Padang,” kata Andre Rosiade, Sabtu (22/10/2022).
Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar ini menegaskan, produk PT Semen Padang memenuhi dan dijaga selalu di atas SNI (Standar Nasional Indonesia). “Pastinya mutu semen dijamin melalui quality control dan quality assurance selama proses produksi,” kata Andre Rosiade.
Andre juga menegaskan, sudah sangat banyak gedung-gedung bersejarah dan bangunan besar di Indonesia yang dibangun dengan Semen Padang. Sampai hari ini, tidak ada yang roboh atau rusak karena kualitas semen yang buruk. “Bahkan, banyak kota atau negara yang dibangun menggunakan semen unggulan ini,” kata Andre.
Andre mengatakan, setelah berdiri 1910, sejak 1914 Semen Padang sudah dikirim untuk membangun Singapura, Batavia, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Bulelang, Makassar, Menado, Ternate, Gorontalo, Ambon, Banda, Pontianak, Toboali, Sungai Slan, Koba, Batu Rusa, Kerawang, Pangkal Pinang, Sungai Liat, Blinjo, Jabus.
“Selanjutnya Muntok, Palembang, Bengkulu, Kru, Teluk Betung, Ulee Lheu, Sabang, Sigli, Lhokseumawe, Langsa, Belawan-Deli, Penang dan lainnya. Jadi, apa yang membuat pak Bupati menyebut kualitas Semen Padang paling bawah,” kata Andre Rosiade.
Bahkan, sejumlah bangunan hebat bersejarah di Indonesia menggunakan Semen Padang untuk membangunnya. Seperti Jam Gadang Bukittinggi pada tahun 1926, Pabrik Semen Gresik 1957, Pabrik Semen Tonasa 1960, Jembatan Ampera Palembang 1962, Jembatan Barelang Batam 1992 dan semua bangunan bersemen di Batam. Terowongan PLTA Singkarak 16,5 Km, PLTA Koto Panjang, Bendungan Sigura-gura dan Jembatan Siak I dan II di Riau.