“Sekarang ini urusan yang namanya BBM saja, pusing semuanya. Urusan yang namanya pangan kekurangan semuanya. Ini semua negara, kenaikan bisa 30 persen, bisa 40 persen, bisa 50 persen. Ini stabilitas harga kita masih bisa kita pertahankan, ini lah yang harus kita sampaikan agar kita optimis tetapi harus tetap hati hati dan harus tetap waspada,” kata Joko Widodo.
Di sisi lain dia mengatakan Indonesia baru saja menyelesaikan Presidensi G20 di Bali. Menurutnya, hal tersebut adalah amanat dan sebuah kehormatan besar dan Indonesia saat ini betul-betul berada di puncak kepemimpinan global, karena saat ini Indonesia sekaligus sebagai Ketua ASEAN.
“Apa yang ingin saya ingatkan, bahwa itu sebuah kepercayaan yang tidak mudah kita peroleh. Kalau kita sebagai pengusaha juga yang kita bangun adalah sebuah kepercayaan orang terhadap kita. Ini juga sebagai negara kita membangun kepercayaan internasional, global, kepercayaan negara-negara lain terhadap Indonesia,” tegasnya.
Presiden Jokowi menyampaikan membangun kepercayaan tidak mudah. Kepercayaan internasional kepada Indonesia terjadi karena Indonesia mampu menyajikan angka-angka yang konkret dan nyata.
“Ekonomi kita bagus. Di antara negara-negara G20 kita termasuk yang terbaik. Ini membangun kepercayaan dari sana. Pas kita sebagai Ketua G20 menyelenggarakan KTT G20 di Bali, pas ekonomi kita di kuartal ketiga di angka 5,72 persen. Coba dibandingkan dengan negara-negara G20 lainnya. Inflasi kita juga berada pada kendali, bisa kita kendalikan juga pada posisi yang masih sangat baik yaitu di angka 5,7 persen. Hal hal seperti ini yang menumbuhkan kepercayaan global terhadap kita,” jelasnya.
Dia berpandangan, kepercayaan yang ada memudahkan Indonesia dalam menawarkan investasi. Sehingga Indonesia harus mempertahankan dan meningkatkan angka-angka yang sudah baik itu, dengan tetap mewaspadai landskap ekonomi global yang bisa berimbas pada perekonomian nasional. (rdr/ant)