LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – DPRD Kabupaten Agam, Sumatera Barat menggelar rapat paripurna pendapat akhir fraksi tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanda Daerah (RAPBD) tahun anggaran 2023 dan mengesahkan APBD Rp1,56 triliun di aula utama dewan, Selasa (29/11) malam.
Pengesahan APBD ini ditandai dengan penandatanganan nota persetujuan bersama Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang APBD Tahun Anggaran 2023 menjadi Perda oleh Bupati Agam Andri Warman, Ketua DPRD Agam Novi Irwan, Wakil Ketua DPRD Agam Suharman, Marga Indra Putra dan Irfan Amran.
Sekretaris DPRD Agam, Villa Erdi mengatakan APBD Rp1,56 triliun itu berasal dari pendapatan asli daerah Rp210,89 miliar berasal dari pajak daerah Rp73,62 miliar, retribusi daerah Rp6,47 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp20,27 miliar dan lain-lain PAD yang sah Rp110,51 miliar.
Sedangkan pendapatan transfer Rp1,25 triliun berasal dari pendapatan transfer pemerintah pusat Rp1,18 triliun, pendapatan transfer antar daerah Rp68,22 miliar dan lain-lain pendapatan daerah yang sah berasal dari hibah Rp4,5 miliar, sehingga total pendapatan Rp1,46 triliun.
Untuk belanja operasional Rp1,19 triliun berasal dari belanja pegawai Rp711,96 miliar, belanja barang dan jasa Rp455,96 miliar, belanja hibah Rp23,74 miliar dan belanja bantu sosial Rp5,03 miliar.
Sementara belanja modal Rp184,51 miliar berasal dari belanja modal peralatan dan mesin Rp51,53 miliar, belanja gedung dan bangunan Rp41,66 miliar, belanja modal jalan, jaringan dan irigasi Rp86,80 miliar, belanja modal aset tetap lainya Rp4,45 miliar.
Lalu belanja modal aset lainnya Rp59,46 juta, belanja tidak terduga Rp6,21 miliar, belanja transfer Rp172,86 miliar berasal dari belanja bagi hasil Rp7,99 miliar dan belanja bantuan keuangan Rp164,87 miliar, sehingga total belanja Rp1,55 triliun. Dengan kondisi itu, maka surplus atau defisit sebesar Rp92 miliar.
Selain itu, penerimaan pembiayaan yang berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya Rp97 miliar, pengeluaran pembiayaan berupa peryataan modal pada BUMD Rp5 miliar, jumlah pengeluaran Rp5 miliar dan pembiayaan netto Rp92 miliar.