Octavianto mengatakan, petugas telah masuk ke kedalaman lebih kurang 280 meter di atas permukaan tanah untuk mengevakuasi korban.
“Terakhir, tim Basarnas melihat korban mengalami keterbatasan oksigen, diduga ini korban terakhir,” katanya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sawahlunto, Iptu Ferlyanto Pratama Marasin mengatakan, korban yang terdata oleh pihaknya berjumlah 12 orang, di mana sembilan orang ditemukan meninggal dunia.
“Yang dievakuasi baru 11 pekerja, sembilan meninggal dunia, dua orang selamat dengan luka bakar di tubuhnya,” kata Ferlyanto dihubungi awak media.
Ferlyanto tidak menampik bahwa polisi mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi para pekerja yang menjadi korban ledakan tambang tersebut. (rdr-008)