“Angka stunting di Limapuluh Kota sudah mengalami penurunan dari sebelumnya 28,7 persen menjadi 28,2 persen,” katanya.
Dengan terintegrasinya penanganan stunting di Kabupaten Limapuluh Kota, ditargetkan pada 2024 nanti angka stunting di daerah tersebut dapat menurun ke angka 14 persen.
Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, Deni Asra menyebut bahwa sudah menjadi tugas Pemerintah Daerah (Pemda) untuk memastikan ibu-ibu hamil bisa mendapatkan nutrisi yang baik. “Meski begitu, penanganan stunting tak hanya dapat dilakukan oleh Penda. Diperlukan peran serta semua pihak untuk menekan angka stunting,” kata dia.
Ia mengatakan semua pihak harus berkontribusi untuk memastikan Kabupaten Limapuluh Kota dapat terbebas dari stunting. “Angkanya harus bisa terus kita tekan seminimal mungkin terimakasih pada Pak Ade yang mendukung dinas terkait dalam melakukan sosialisasi ini,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI Ade Rezki Pratama menyebut bahwa stunting mengakibatkan menurunnya kecerdasan anak. “Berdasarkan survei yang dilakukan, IQ anak-anak Indonesia di Asia Tenggara berada di peringkat 10. Satu tingkat di atas Timor Leste dan satu tingkat di bawah Laos,” katanya.
Untuk memastikan kecerdasan anak-anak Indonesia lebih baik, sehingga pada 2045 tercipta generasi emas, semua pihak harus berkontribusi langsung untuk menekan angka stunting.
Dia menyebut terdapat beberapa hal yang dapat mengakibatkan stunting, diantaranya kekurangan gizi, rumah tidak layak huni, mengkonsumsi air tidak bersih, dan pernikahan dini. “Sejak 2015 aktif mengalokasikan program-program dari APBN untuk meningkatkan rumah tidak layak huni di Limapuluh Kota. Mudah-mudahan yang masih tercecer bisa kita tindaklanjuti ke depannya,” katanya. (rdr/ant)