PAYAKUMBUH, RADARSUMBAR.COM – Sebagai upaya mencegah lahirnya anak-anak berisiko stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Sumatera Barat melakukan pendampingan mulai dari calon pengantin (catin) masa kehamilan, hingga melahirkan.
“Kita mencegah stunting dimulai dari catin yang didampingi oleh tim pendamping keluarga mulai dari melihat kondisi kesehatannya dan lainnya,” kata Kepala BKKBN Sumbar Fatmawati di Payakumbuh, Senin.
Hal tersebut disampaikannya saat kegiatan sosialisasi advokasi dan KIE penanganan stunting bersama mitra kerja di SKB Kota Payakumbuh, Senin (12/12/2022).
Ia mengatakan pencegahan stunting dimulai dari catin ini juga untuk menyiapkan bonus demografi yang akan didapatkan Indonesia pada 2035 sampai 2045. “Bonus demografi ini harus kita manfaatkan, tentunya ini harus kita siapkan sumber daya manusianya. Jika berbicara di 2035 tentu saat inilah kita mengimplementasikan pencegahan stunting,” ujarnya.
Salah satu penyebab stunting adalah karena sang ibu saat hamil tidak memiliki akses terhadap makanan sehat dan bergizi sehingga menyebabkan anak kekurangan nutrisi.
“Tentunya banyak penyebab lainnya. Hal ini yang kita sosialisasikan kali ini sehingga nantinya kader dan peserta sosialisasi dapat menjadi perpanjangan tangan untuk menjelaskan pentingnya mengatasi stunting ke tetangga, keluarga, dan sanak famili,” ujarnya.
Sementara Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Limapuluh Kota, Yulia Masna mengatakan bahwa penanganan stunting di daerah tersebut dilakukan terintegrasi, mulai dari provinsi bersama BKKBN Sumbar sampai ke tingkat nagari.