PADANG, RADARSUMBAR.COM – Dinas Kebudayaan Sumatera Barat (Sumbar) melalui UPTD Taman Budaya memiliki peran dan fungsi sebagai pusat kesenian di daerahnya, sebagaimana tugas pokok dan fungsi yang mesti dijalankannya.
Yakni, melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas yang terkait dengan pembinaan, perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan kebudayaan, khususnya kesenian yang tidak lain merupakan salah satu objek dari pemajuan kebudayaan seperti tertuang di dalam Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Pada tahun 2022, UPTD Taman Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat telah mendapat Dana DAK Non Fisik BOP Taman Budaya sebesar Rp2,2 miliar di samping anggaran yang berasal dari APBD Provinsi. Penggunaan DAK Nonfisik Bantuan Operasional Penyelenggaraan Taman Budaya didasarkan pada Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang telah disusun dengan memperhatikan komponen kegiatan.
Berikut rangkaian iven berkelas yang digelar di UPTD Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat sepanjang tahun 2022:
1. Workshop Seni Budaya (Maret 2022)
Yang pertama adalah workshop teater sebagai upaya penguatan bagi para peserta dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut yang dimulai pada tanggal 1 sampai 3 Maret 2022. Dalam kegiatan ini telah diundang para narasumber yang terdiri dari praktisi dan akademisi teater yang ada di Sumatera Barat dengan materi penyutradaraan.
Kemudian, ada pula Workshop Musik dengan fokus pada pelatihan vokal secara tradisonal maupun modern dimaksudkan untuk pengenalan budaya dasar kepada para penyanyi maupun pendendang asumsi ini berangkat dari kecemasan pengaruh budaya luar terhadap perkembangan lagu Minang yang pada akhir-akhir ini telah cenderung kemelayuan-melayuan bahkan ada juga yang sudah kebarat-baratan.
Yang ketiga, dalam upaya menjajaki sejarah manusia masa lampau dalam bentuk eksistensi dari kolaborasi antara seni dan teknologi tervisual lewat produk dan seni kriya yang merupakan olahan tangan dan peralatan teknologi. Sebagai representasi dari hal tersebut UPTD Taman Budaya telah mengadakan kegiatan Workshop Kriya dengan lokus cenderamata yang berbahan potensi lokal daerah yang ada di Sumatera Barat.
Keempat, pelaksanaan Workshop Tari yang dimaksudkan sebagai upaya dalam meningkatkan kemampuan para koreografer muda di Sumatera Barat, agar memiliki wawasan yang luas, kreatif yang selanjutnya juga akan dibekali dan diperkuat dengan jiwa entrepreneurship.
Terakhir, kegiatan workshop sastra dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut dengan melibatkan penulis muda dari kabupaten dan kota serta komunitas sastra yang ada di Sumatera Barat. Selesai mengikuti workshop, para peserta ditugaskan menulis novel selama tiga bulan dibimbing langsung oleh novelis nasional, Benny Arnas dan tiga naskah terbaik diterbitkan sebagai buku yang diluncurkan pada iven Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) 2022.
Ketiga naskah novel terbaik yang telah dibukukan oleh Taman Budaya Sumbar tersebut adalah Menembus Rantau (Habibullah Harris), Si Katimuno (Afri Meldam), dan Akhir Riwayat Malin Parpatiah (Ahmad Ridwan Fadjri). Pelaksanaan kelima workshop seni budaya ini sekaligus mendung Program Unggulan (Progul) Gubernur Sumatera Barat Mencetak 100 ribu milenial entrepreneur.
2. Pameran Seni Rupa (Januari – November 2022)
Pelaksanakan Pameran Seni Rupa di Galeri Taman Budaya dalam bentuk fasilitasi pameran dari stake holder (komunitas, kampus, dan instansi lain), Pameran Reguler Bulanan dan Pameran Tahunan yang telah diprogram dalam kalender kegiatan Taman Budaya.
Pameran bertujuan sebagai sarana apresiasi, artinya dengan pameran seni rupa akan muncul apresiasi, tanggapan, kritik, dan penilaian, sebagai sarana penghargaan dan rangsangan pelaku seni untuk terus berkreasi.
Di samping itu juga sebagai sarana edukatif (pembelajaran) bagi masyarakat, khususnya generasi muda agar lebih mengenal dan mencintai kesenian dan kebudayaan. Berbagai pameran pun sudah digelar sejak 18 Januari 2022 hingga terakhir 24 November 2022 lalu sejumlah 8 kali pameran yang terprogram.
3. Festival Teater Remaja (Agustus 2022)
Menyikapi berbagai hal yang tengah terjadi maka untuk kalender iven 2022 ini diputuskan kembali untuk diadakan iven festival teater remaja. Iven festival teater remaja ini dengan maksudkan sebagai upaya kembali menciptakan iklim perteateran agar lebih kondusif dan maju.
Seputaran berbagai persoalan keaktifan mereka ini, tentu saja para kelompok ini dihadapkan pada berbagai kendala. Pokok soal yang paling utama adalah terutama dalam soal biaya produksi. Mahalnya ongkos satu pertunjukan, membuat mereka tidak berdaya untuk mencarikan jalan keluarnya.
Menyikapi hal ini maka iven festival yang telah terselenggara ini diharapkan dapat sebagai solusi dan alternatif dimana para remaja kreatif Sumatra Barat di bidang teater kembali memilki wadah silaturahmi dan pertemuan sesama mereka dalam satu iven pertunjukan bersama, dan tentu saja iven ini juga dapat sedikit mengurangi mereka dalam soal pembiayaan.
Festival Teater Remaja (FTR) Sumatera Barat ini berlangsung tanggal 23 s.d. 25 Agustus 2022 yang diikuti oleh 12 kelompok teater yang lolos seleksi.
4. Musyarawarah Tuo Silek (Juni 2022)
Pada 4 s.d. 6 Juni 2022 lalu, Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat menggelar Musyawarah Tuo Silek di Balai Kaliki, Kanagarian Koto Nan Gadang, Payakumbuh. Musyarawah Tuo Silek merumuskan strategi untuk lebih menduniakan silek. Silek mesti bisa sejajar dengan ilmu bela diri lain yang telah dikenal luas seperti Kung Fu, Karate, Muay Thai, dan lainnya.
Sebagai contoh, di satu sisi, ada yang terkait langsung dengan usaha melestarikan warisan budaya, penelitian tentang Silek, keberlangsungan perguruan Silek, dan sebagainya. Karena itu, pola-pola pengembangan yang tepat agar Silek bisa bertahan dalam ekosistem budaya yang dinamis, serta memberikan kontribusi dengan bentuk yang berbeda-beda.
Dalam Musyawarah Tuo Silek, dirumuskan beberapa program untuk mendukung upaya menduniakan Silek. Pengetahuan mengenai Silek akan dikemas dalam berbagai bentuk, seperti koreografi, film, seni pertunjukan, serta publikasi ilmiah lintas disiplin. Lewat medium-medium tersebut, Silek akan dipromosikan ke khalayak luas.
Setelah Musyawarah Tuo Silek, Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat juga menggelar Galanggang Silek di Agam Jua Caffe, Payakumbuh pada 11 s.d. 13 Juni 2022. Iven ini diisi oleh beberapa sasaran Silek Tradisi dengan aliran masing-masing, serta berbagai seni pertunjukan yang berhubungan dengan Silek.
5. Pasar Seni Payakumbuh (Juni 2022)
Sumatera Barat memiliki beragam budaya, mulai tari tradisi dari Minangkabau atau dari Mentawai, cerita rakyat, dan seterusnya. Selain bentuk-bentuk seni tradisi tersebut, kebudayaan yang ada di Sumatera Barat juga harus dilihat sebagai kearifan lokal yangberpotensi untuk dihadirkan sebagai solusi atas berbagai persoalan hari ini, termasuk isu ketahanan pangan.
Hal tersebut tampak, salah satunya, dari bagaimana tata letak Rumah Gadang di Minangkabau dengan Lumbuang atau Rangkiangnya, dari bagaimana masyarakatnya memandang tanah ulayat serta merawat tradisi pesta panen, serta dari beragam produk kuliner lokal.
Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, UPTD Taman Budaya Sumatera Barat menggelar iven bertajuk “Pasar Seni Payakumbuh 2022” di kompleks Ngalau Indah, Payakumbuh pada 15 hingga 17 Juni 2022.
Sebagaimana tergambar pada arsitektur rumah gadang dengan segala kelengkapannya, lanjut Zuari Adbullah, sejak dari konsep bangunannya memperhatikan aspek ketahanan pangan.
Komentar