SAWAHLUNTO, RADARSUMBAR.COM – Kabid Humas Polda Sumatera Barat Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan penyidik terkendala melanjutkan proses penyelidikan akibat lubang tambang batubara milik PT Nusa Alam Lestari (NAL) yang meledak di Kota Sawahlunto pada Jumat (8/12) masih belum dapat diakses.
“Kita belum dapat masuk ke lokasi tempat kejadian perkara karena lubang tambang masih rusak. Saat ini masih diajukan anggaran ke Kementerian ESDM untuk membuka agar petugas dapat masuk ke lokasi kejadian,” kata dia di Padang, Kamis.
Ia mengatakan inspektorat tambang mengajukan anggaran dan jika sudah ada anggaran maka lubang tersebut diperbaiki agar petugas dapat masuk melakukan pemeriksaan.
Menurut dia penyidik harus masuk ke dalam lubang tambang batubara tersebut untuk memastikan api yang membuat letupan dan membakar lubang itu disebabkan oleh apa.
“Banyak kemungkinan yang mungkin menjadi penyebab mulai dari puntung rokok, korek api atau korsleting listrik akibat sistem listrik yang rusak dan sebagainya. Kita akan terus laporkan hasil penyelidikan yang dilakukan atas kejadian ini” kata dia
Sementara itu untuk kegiatan produksi di tambang milik PT NAL ini tidak boleh beroperasi dalam satu bulan ke depan dan untuk saksi yang telah diperiksa penyidik sebanyak 11 orang.
Ia menyebutkan 11 saksi tersebut jabatan yang paling tinggi diperiksa adalah Kepala Teknik Tambang (KTT) PT NAL dan termasuk korban yang selamat tiga orang yang sudah pulang ke rumah usai mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Menurut dia hasil pemeriksaan sementara ledakan terjadi di lubang tambang tersebut akibat tingginya gas metan bertemu percikan api.