Sebelumnya Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono menegaskan agar seluruh tambang ilegal yang ada di provinsi tersebut agar mengurus seluruh perizinan agar dapat beroperasi dan bagi yang sudah berizin agar tertib menjalankan operasi di lokasi yang tepat dan jangan keluar dari zona yang ada.
“Kita lakukan sosialisasi lalu lakukan patroli untuk memeriksa perizinan tambang dan jika masih tetap melakukan pelanggaran akan ditindak secara tegas,” kata dia.
Sebelumnya Tim gabungan telah mengevakuasi korban ke-10 meninggal dunia akibat ledakan tambang batu bara di Kota Sawahlunto, Sumatra Barat pada Jumat.
Kepala Seksi Operasional Basarnas Padang, Octavianto mengatakan korban kesepuluh ini dievakuasi sekitar pukul 18.00 WIB. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan jenazah telah dibawa ke rumah sakit untuk kebutuhan visum.
“Kemudian nantinya diserahkan ke pihak keluarga. Kami akan briefing dan memastikan apakah ada korban lanjutan atau lainnya. Setelah itu dilakukan penutupan (operasi SAR),” katanya.
Dari data keseluruhan, seluruh pekerja yang berada di lokasi kejadian ternyata berjumlah 14 orang. Empat korban dinyatakan selamat, 10 orang dinyatakan meninggal.
Insiden ledakan tambang ini terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Ledakan terjadi di lobang SD C2 (Lori 2) milik PT Nusa Alam Lestari Kota Sawahlunto, Sumatra Barat (Sumbar). Tim gabungan terus berjibaku mencoba mengevakuasi korban dan lokasi kejadian cukup sulit diakses.
Total ada 14 korban yang berada di dalam tambang tersebut, sebanyak 10 orang dinyatakan meninggal dunia dan empat orang dinyatakan selamat dan mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit akibat luka bakar. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mencari penyebab ledakan di lokasi tambang tersebut. (rdr/ant)