Sebelumnya, di acara yang sama, Ketua Dewan Komisioner (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan bahwa di tengah situasi ketidakpastian global dan menurunnya kinerja bursa di sejumlah negara, pasar modal Indonesia tahun 2022 mampu mencatatkan pertumbuhan yang menggembirakan.
“Di tengah gejolak dan ketidakpastian di Eropa dan banyak negara secara global, kinerja perekonomian Indonesia dan juga cerminannya pada kinerja pasar modal Indonesia di tahun 2022 justru bertahan dan cenderung menunjukkan kinerja yang sangat positif, bahkan terbaik dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN dan Asia secara umum,” ujar Mahendra.
Kinerja positif tersebut, imbuh Mahendra, ditunjukkan dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup menguat empat persen dibanding tahun sebelumnya, 59 perusahaan mencatatkan saham perdananya (IPO) di tahun 2022.
Serta jumlah investor pasar modal meningkat mencapai 10,3 juta atau 10 kali lipat meningkat dalam lima tahun terakhir sejak 2017.
“Menarik lagi adalah didominasi oleh investor domestik yang sudah mencapai 55 persen dari seluruh investor. Dan kalau dihitung yang generasi milenial dan generasi Z atau zilenial gabungannya adalah 58,7 persen. Itulah capaian-capaian yang luar biasa,” imbuh Mahendra.
Senada dengan Menkeu, Mahendra juga menyatakan komitmen terhadap peningkatan integritas, akuntabilitas, dan kredibilitas pasar modal Indonesia
“Yang menjadi prioritas kita ke depan dengan perkuatan perekonomian daya tahan yang kuat, maka tidak ada istilah wait and see bagi investasi di Indonesia.”
“It’s all about investment, investment, and investment. Kita harus siap untuk itu dan kita dorong momentumnya,” tutup Ketua Dewan Komisioner OJK. (rdr/skb)