Penjelasan Dirut Pertamina Patra Niaga
Kepada Andre, Dirut Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution lantas menjelaskan alasan pemerintah tidak menurunkan harga Pertalite. Sebab, kata dia, harga Pertalite saat ini sudah merupakan harga subsidi dari pemerintah.
“Pertama wewenang untuk menurunkan harga BBM subsidi adalah merupakan wewenang pemerintah. Yang kedua Pertamina memahami dengan kondisi harga crude oil yang sudah mencapai 80 dollar per barel pemerintah belum menurunkan harga Pertalite karena masih ada subsidinya. Kalau kita hitung dengan harga minyak mentah 80 US dollar per barel harga keekonomian Pertalite itu masih Rp11.050,” terang Alfian.
Alfian menjelaskan, saat ini pemerintah mensubsidi harga Pertalite sekitar Rp1.050 per liternya. Kebutuhan Pertalite Indonesia diungkapkannya sekitar 82 juta liter setiap harinya.
“Jadi pemerintah masih mensubsidi sekitar Rp1.050 per liter di setiap Pertalite yang kami salurkan. Kebutuhan Pertalite saat ini sekitar 82 ribu KL atau 82 juta liter,” ungkapnya.
Kata Andre, kalau dihitung-hitung secara kasar subsidi pemerintah kepada Pertalite hampir Rp100 miliar per hari. Jadi itu beban pemerintahan. “Jadi mungkin inilah penyebab pemerintah sampai saat ini belum menurunkan harga Pertalite. Jadi ada subsidi Rp1.050,” timpal Andre. (rdr)