JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Jika Prabowo dan Anies maju di kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres), flashback momen malam Sandiaga Uno bersikeras membawa Anies Baswedan di pencalonan Gubernur DKI Jakarta akan kembali teringat.
“Jika Prabowo dan Anies maju di kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres), salah satu yang kami flashback di momen malam saya bersikeras membawa Anies Baswedan di pencalonan Gubernur DKI Jakarta. Pak Prabowo negarawan, tidak pernah bicara jelek tentang orang,” ujar Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno di podcast Akbar Faizal Uncensored.
Disebut Sandi, apakah kenyataan atau realita politik sekarang, dia tak melihat Prabowo menyalahkan situasi saat sebelumnya, namun beliau memesankan jangan sampai dipecah belah.
“Kami sepakat membangun semangat keberlanjutan pembangunan atau perubahan. Kami sepakat ini tentang keberlanjutan, percepatan, ini tentang rekonsiliasi,” jelas Sandi lagi.
“Kami juga membahas potensi polarisasi seperti yang terjadi di Brasil usai saya bertemu Pak Prabowo. Paling tidak ada satu harapan ke depan, kontestasi demokrasi ini tidak terlalu terpecah belah, siapapun yang terpilih itu harus didukung,” ungkap Sandi.
Menurutnya, banyak kemajuan di tiga tahun bergabung di pemerintahan, meski ada kekurangan juga seperti harga pangan.
Dan tidak menyebut nama (Capres), malah berbicara gagasan dan persoalan bangsa, keberlanjutan pembangunan. Namun, jika disuruh menjadi satu bagian dari Capres, sudah dipastikan Sandi membela Prabowo.
“Saya melihat, bagaimana perjuangan beliau dari awal, konsistensinya terhadap NKRI, tentunya saya pernah bermitra juga dengan Pak Anies, saya bisa membandingkan.”
“Bersama Anies, kami berhasil memenangkan kontestasi, mungkin itu yang saya fikirkan, itu jawaban jujur. Saya tidak perlu mikir soal itu, sudah default,” tutur Sandi lagi.