PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pegiat media sosial (Medsos), Ade Armando menyebut bahwa Sumatera Barat (Sumbar) telah menjadi pusat kesempitan berfikir di Indonesia.
Hal tersebut ia sampaikan saat menanggapi Piagam Minangkabau yang dihasilkan dari Dialog Kebangsaan Umat Islam beberapa waktu lalu.
Ade menilai, para tokoh yang berada di belakang terbentuknya piagam tersebut adalah para pembenci Jokowi.
Tokoh tersebut, di antaranya Panglima TNI 2015-2017, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Dosen Universitas Indonesia (UI), Dr Chusnul Mariyah, eks Staf Khusus Menteri BUMN, Said Didu, Aktivis Politik, Syahganda Nainggolan, dan Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun.
“Yah buat saya, apa yang mereka deklarasikan ini benar-benar menggelikan. Mereka seperti hidup dalam dunia khayalan yang mereka ciptakan sendiri bahwa umat Islam tertindas di Indonesia,” kata Ade dinukil dari akun YouTube Cokro TV, Jumat (10/2/2023).
Ia menyebut, apa yang dilakukan oleh para tokoh dari berbagai latar belakang tersebut adalah meracau dan mengigau tidak jelas.
“Mereka dengan sengaja mengarang sebuah mimpi buruk yang mereka percayai sendiri sebagai kenyataan dan mereka sebar-sebarkan ke banyak orang dan ini menambah reputasi buruk Sumbar,” ucapnya.
Bahkan, secara gamblang Ade menyebut bahwa saat ini banyak orang melihat Sumbar dengan penuh keheranan dari sebuah daerah yang menghasilkan segudang negarawan menjadi pusat kesempitan berfikir di Indonesia.
“Tapi nama-nama besar (dari Sumbar) rupanya hanya ada di masa lalu, yang kini tersisa, hanya kenangan sejarah yang tidak lagi berbekas di kalangan tokoh Sumbar di tanah asalnya,” katanya.