JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Menghadapi tahun 2023, Pemerintah tetap optimis ekonomi Indonesia dapat tetap tumbuh positif berdasarkan berbagai indikator domestik dan eskternal yang menunjukkan ketahanan yang impresif.
Keduanya menjadi modal penting bagi Indonesia dalam menghadapi perekonomian global ke depan. Beberapa indikator sektor riil yang dirilis pada Januari 2023 menunjukkan Indeks Kepercayaan Konsumen bergerak di level optimis yakni 123,0 dan PMI Manufaktur berada di level ekspansif yakni 51,3.
Sementara itu, indikator eksternal juga menunjukkan ketahanan ekonomi Indonesia yang terlihat dari peningkatan Cadangan Devisa per Januari 2023 yakni sebesar 139,4 miliar USD.
“Untuk meningkatkan cadangan devisa, agar devisa itu harus parkir di Indonesia, jadi dari hasil ekspor itu diwajibkan 3 bulan ditahan di Indonesia. Nah yang ditahan itu sekitar 30% dan dari angka hitungan. Dari situ kita bisa me-reserved satu tahun itu 40 sampai 50 milliar (USD).”
“Nah, kalau itu kita lakukan 40 sampai 50 miliar (USD) 1 tahun, ini sebuah hal yang luar biasa,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam B-Universe Economic Outlook 2023 di Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Lebih lanjut Menko Airlangga menjelaskan bahwa Pemerintah sedang menyiapkan stimulus dengan Menteri Keuangan, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan.
“Oleh karena itu dalam (Undang-Undang) P2SK, itu sudah dimasukkan yang bertugas mengatur lalu lintas devisa. Bukan hanya dicatat. Jadi, ini adalah sebuah terobosan lagi. Transformasi yang dilakukan Pemerintah dan ini sifatnya antisipatif,” ungkap Menko Airlangga.