PADANG, RADARSUMBAR.COM – Rumah singgah yang ada di Jalan Ahmad Yani dikenal sebagai Rumah Singgah Presiden Soekarno dan merupakan tempat untuk berhimpunnya para pejuang.
Bangunan ini diketahui merupakan rumah yang pernah menjadi tempat tinggal sementara atau rumah singgah Presiden RI pertama, Soekarno alias Bung Karno.
Selama bermukim di rumah keluarga Dr Waworuntu tersebut, Soekarno menggunakan waktunya untuk menghimpun kekuatan melawan penjajah.
Saat dijadikan rumah singgah oleh Bung Karno, Pemerintahan Belanda takut presiden pertama RI itu dimanfaatkan oleh Jepang yang akan mendarat di Indonesia. Karena alasan tersebut, Soekarno hendak dibuang ke luar negeri.
Namun, saat akan berangkat, kapal yang akan memberangkatkan Bung Karno rusak. Pada akhirnya pemerintah Belanda meminta Presiden Soekarno menuju ke Padang dengan mengendarai gerobak sapi.
Lapor Megawati
Ketua Fraksi PDIP DPR RI, Utut Adiyanto mengaku akan mengadukan soal rumah singgah Bung Karno yang rata dengan tanah ke putri sang proklamator, Megawati Soekarno Putri.
Hal tersebut ia tegaskan saat meninjau bangunan yang berada di Jalan Ahmad Yani, nomor 12, Kelurahan Padang Pasir, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Selasa (21/2/2023) siang.
“Saya harus melapor (ke Megawati). Tentu dengan data dan fakta yang saya dapat dari kunjungan ini, saya sudah sampai lokasi ini,” kata Utut dinukil dari laman detikcom.
Utut menyayangkan tidak ada niat atau perhatian dari pemerintah, khususnya Pemerintah Kota (Pemko) Padang terhadap bangunan bersejarah tersebut. Bahkan, bukan hanya setelah rata dengan tanah, melainkan juga pada saat masih berdiri kokoh.
Padahal, bangunan tersebut berdiri di depan rumah dinas Wali Kota Padang. “Kalau dikatakan cagar budaya ada tiga hal. Punya nilai kesejarahan, punya nilai otomatis pendapatan PAD dan layak dipertahankan untuk dapat dipertontonkan ke publik.”
“Kalau sudah situs sudah dinyatakan cagar budaya, harusnya ada insentif untuk menjaganya,” katanya.
Tidak hanya mengadukan kejadian tersebut kepada Megawati Soekarno Putri, Utut juga akan melaporkan hasil temuannya kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno.