JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati mengingatkan perlunya kajian yang lebih komprehensif mengenai zona sesar geser yang dianggap mirip dengan zona sesar gempa di Turki.
Dwikorita mengatakan gempa Turki mengingatkan bahwa sesar aktif dengan pergerakan geser mendatar atau strike-slip, dapat menyebabkan kejadian gempa katastrofi, dan gempa bumi yang kompleks.
“Perlu dilakukan kajian yang lebih komprehensif mengenai zona sesar geser tersebut di Indonesia. Misalnya ini yang mirip dengan apa yang ada di Turki yaitu sesar besar Sumatera atau The Great Sumatera Fault Zone, kemudian sesar Palu-Koro, sesar Matano, sesar Cimandiri, sesar Opak, sesar Gorontalo, sesar Sorong, sesar Tarera Aiduna, dan sesar Yapen,” ujar Dwikorita di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, masih cukup banyak sesar di Indonesia yang dipandang ada kemiripan dengan sesar yang ada di Turki setelah kejadian gempa magnitudo 7,8.