JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan perlu mengantisipasi risiko cuaca buruk sejak dini terhadap produktivitas pertanian untuk menjaga ketersediaan pasokan pangan dalam mendukung stabilitas harga pangan dan upaya pengendalian inflasi.
“Tantangan inflasi pangan di tahun ini masih cukup besar, kita mungkin sudah tahu bahwa akan ada risiko cuaca buruk akibat El Nino,” kata Juda dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Jawa Timur 2023 yang dipantau virtual di Jakarta, Jumat.
Juda menuturkan El Nino adalah musim kemarau berkepanjangan yang tentu harus disikapi dengan seksama melalui langkah antisipatif seperti manajemen pengairan yang baik, pemilihan dan penanaman varietas tanaman yang lebih adaptif terhadap kondisi yang kering.
“Ini harus kita persiapkan jauh-jauh hari apabila kita ingin menjaga stabilitas harga pangan,” ujarnya.
Selain itu, untuk semakin memperkuat langkah-langkah dalam pengendalian inflasi pangan ke depan khususnya yang bersumber dari harga-harga pangan, ia mengatakan ada tujuh program unggulan di GNPIP 2023 yang dapat menjadi acuan bersama.
Program unggulan tersebut meliputi optimalisasi anggaran kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk operasi pasar atau pasar murah sebagai strategi pengendalian harga pangan untuk menjaga daya beli masyarakat.