Aksi massa berujung kerusuhan yang terjadi pada 13 sampai 15 Mei 1998 di Ibu Kota Jakarta dan beberapa daerah utamanya dipicu oleh krisis finansial Asia yang menyebabkan banyak perusahaan bangkrut dan jutaan orang kena pemutusan hubungan kerja.
Kerusuhan tersebut kemudian berkembang menjadi perusakan, penjarahan, dan pembakaran fasilitas umum, gedung perkantoran, mal, pertokoan, serta kendaraan.
Tindakan kejahatan lain seperti kekerasan fisik, pelecehan seksual, hingga pemerkosaan juga terjadi selama kerusuhan. Sasaran amukan massa tidak hanya warga keturunan Tionghoa, tetapi juga masyarakat pribumi.
Aksi massa pada Mei 1998 mendorong Presiden Soeharto mengundurkan diri dan mengalihkan kekuasaan kepada wakilnya, BJ Habibie.
Masa pemerintahan Orde Baru yang berlangsung selama 32 tahun pun berakhir dan reformasi bermula. (rdr/ant)