PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pegiat Media Sosial (Medsos) Ade Armando buka suara pasca postingan media massa Republika yang menyudutkan dirinya.
Dalam tayangan di YouTube dengan nama pengguna Cokro TV, Ade buka suara terkait kebobrokan Republika. Video tersebut berdurasi 8 menit 9 detik dengan judul Erick Thohir, Republika, Babi dan Ancaman Demokrasi.
Pada pembukaan, Ade Armando menyebut bahwa video yang ia bikin tersebut dialamatkan kepada Erick Thohir selaku pemilik Republika.
Ade menyampaikan kehawatirannya kepada Erick Thohir terkait jajaran di Republika yang diduga terdapat orang-orang yang tidak memiliki kapasitas jurnalistik.
“Sebagian awak redaksi Republika itu dengan sengaja memupuk dan memprovokasi kebencian di kalangan umat Islam. Saya sudah menjadi korban,” ucap Ade seperti dinukil Radarsumbar.com, Sabtu (20/5/2023).
Dalam kesempatan itu, dirinya berbagi cerita awal mula dirinya mendapatkan perundungan di Republika. Dalam salah satu postingan, Republika menyebut bahwa Politikus PSI Ade Armando menyebut tidak semua babi haram dikonsumsi.
Pernyataan Ade Armando ini sontak menimbulkan perdebatan di Sosmed. “Bagaimana menurut Sobat Republika?,” ucap Ade menirukan postingan via Twitter tersebut.
Tweet itu langsung disambut dengan penuh kemarahan yang diekspresikan Sobat Republika dengan cara yang biadab.
Ade kemudian mengutip sejumlah komentar Sobat Republika untuk menunjukkan kadar kebiadabannya. “Kalo aja gak ada aturan hukum pengen dah gw kepruk mukanya noh orang,” tulis akun Penggemar Mie Ayam Kampung.
“Akun Sec-Q-Ras@23 bahkan menampilkan foto saya yang nyaris telanjang dan tergeletak setelah dikeroyok dan ditelanjangi para pemuda radikal tahun yang lalu dengan caption babi panggang,” ungkap Ade.
“Warganet lain dengan nama pengguna Rudi Sengok menulis, maklum…sesama babi saling melindungi.,” sambungnya. “Sebelum celana si coro ditemukan, nggak pantes suaranya didengarkan,” tulis akun Wiber Melayu.
“Atau juga sobat republika bernama Herry Latuperissa yang berkomentar: Terkadang, pemukulan tempo hari kurang bonyot, yang model begini cocok diinjek mulutnya,” kata Ade menirukan ucapan di Tweet tersebut.
Semua kicauan itu, katanya, terjadi pada tahun lalu dan Ade menuding Sobat Republika mencoba mengungkit-ungkit dan mengeroyoknya kembali di medsos.
“Mereka biadab, kasar, kotor mulutnya. Dan menurut saya, itu terjadi karena Koran Republika memang memupuk kebiadaban,” katanya.
Ade menilai Republika mengajarkan pembacanya untuk tidak berfikir, berdiskusi, dan bertukar pendapat. “Republika memprovokasi pembacanya untuk menjadi muslim yang pemarah dan tidak menggunakan akal sehat,” katanya.
Ia mencontohkan tweet Republika yang begitu saja menulis: Menurut Ade Armando, tidak semua babi haram dikonsumsi.
Kemudian ditutup dengan pertanyaan: “Bagaimana menurut sobat republika?”. “Ini menyesatkan dan provokatif, menjadi semacam pemicu kemarahan,” katanya.
Ade juga menyoroti timing tweet itu beredar dan video yang ia keluarkan di kanal YouTube. “Saya membuat video yang disebut Republika itu pada 4 Mei 2023, tapi tweet provokatif Republika itu dikeluarkan pada 18 Mei 2023,” katanya.