“Kita himbau juga agar dari Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan seluruh Indonesia, serta Organisasi Profesi baik PB-PDHI untuk menggerakkan PDHI Cabang di seluruh Indonesia dan Paramedik Veteriner Indonesia (PAVETI), serta Fakultas Kedokteran Hewan dari 13 Universitas di Indonesia, untuk berpartisipasi aktif dalam memantau pelaksanaan di lapangan,” kata Nasrullah.
Selain itu pada tahun ini Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan juga bekerjasama dengan tim yang berasal dari Pusat Pembinaan dan Pengawasan, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama turut bergabung dalam kegiatan pemantauan kurban.
“Hal ini sebagai langkah nyata untuk meningkatkan pembinaan dan pengawasan teknis pemotongan hewan sebagai upaya menghadirkan ternak terbaik berstandar ASUH bagi masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Kesehatan Masyrakat Veteriner, Syamsul Ma’arif menyampaikan, selain menjamin hewan sehat dan bebas dari penyakit hewan dan zoonosis, Kementan juga fokus untuk memastikan pelaksanaan penyembelihan memenuhi persyaratan syariat Islam dan kesejahteraan hewan, serta pendistribusian daging kurban yang memenuhi persyaratan higienis dan sanitasi, serta keamanan pangan. (rdr/infopublik)