JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Setelah dunia hancur dan semua yang bernyawa dimatikan maka yang akan terjadi pada manusia adalah dibangkitkan dari kuburnya. Sebagai orang yang beriman, umat Islam wajib meyakini adanya hari kebangkitan setelah kematian.
Kebangkitan manusia dari alam kubur merupakan fase kehidupan akhirat setelah terjadinya kiamat kubra yang ditandai dengan hancurnya seluruh alam semesta. Peristiwa ini terjadi tepatnya setelah sangkakala ditiup untuk kedua kalinya oleh Malaikat Israfil, seperti dikutip dalam buku Jalan ke Hadirat Allah karya Syamsul Rijal Hamid.
Lantas, apa yang terjadi pada manusia setelah dunia hancur di hari kiamat? Berikut ini penjelasannya.
Peristiwa yang Terjadi pada Manusia setelah Dunia Hancur
Dilansir dari buku Pesona Surah Yasin karya Drs. M. Said & M. Human, setelah terjadinya kiamat kubra, manusia akan melalui fase kebangkitan atau Yaumul Ba’ats. Selanjutnya, mereka akan digiring ke Padang Mahsyar lalu tiap-tiap manusia akan menghadapi perhitungan di hadapan Allah SWT atas segala amal perbuatannya.
Tentang adanya hari kebangkitan manusia atau Yaumul Ba’ats, Allah SWT telah memberitahukan melalui firman-Nya. Dalam Al-Qur’an surah Yasin ayat 51-54, Allah SWT berfirman:
وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ ٱلْأَجْدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يَنسِلُونَ. قَالُوا۟ يَٰوَيْلَنَا مَنۢ بَعَثَنَا مِن مَّرْقَدِنَا ۜ ۗ هَٰذَا مَا وَعَدَ ٱلرَّحْمَٰنُ وَصَدَقَ ٱلْمُرْسَلُونَ. إِن كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَٰحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُونَ. فَٱلْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا وَلَا تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya: “Sangkakala pun ditiup (yang kedua kalinya untuk membangkitkan orang-orang dari kubur) dan seketika itu mereka bergerak cepat dari kuburnya menuju kepada Tuhannya. Mereka berkata, ‘Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?’ (Lalu, dikatakan kepada mereka,) ‘Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah para rasul-Nya.’ Teriakan itu hanya sekali saja, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada Kami (untuk dihisab). Pada hari itu, tidak ada sama sekali orang yang dirugikan sedikitpun. Kami tidak akan diberi balasan, kecuali atas apa yang telah kamu kerjakan.”
Dalam ayat lain dijelaskan, Allah SWT akan menghisab seluruh amal perbuatan manusia selama hidup di dunia. Dia berfirman dalam surah Al Mu’minun ayat 102-104,
فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِيْنُهٗ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ١٠٢ وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗ فَاُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ فِيْ جَهَنَّمَ خٰلِدُوْنَ ۚ ١٠٣ تَلْفَحُ وُجُوْهَهُمُ النَّارُ وَهُمْ فِيْهَا كٰلِحُوْنَ ١٠٤
Artinya: “Siapa yang berat timbangan (kebaikan)-nya, mereka itulah orang-orang beruntung. Siapa yang ringan timbangan (kebaikan)-nya, mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri. Mereka kekal di dalam (neraka) Jahanam. Wajah mereka dibakar api neraka dan mereka di neraka dalam keadaan sangat menyeramkan.”
Dalam Tafsir al-Munir disebutkan, ayat tersebut menjelaskan, Allah SWT memaparkan keadaan orang yang bahagia dan beruntung serta orang-orang yang celaka dan sengsara.
“Maka barangsiapa yang timbangan amal-amal kebajikannya lebih unggul dan lebih berat dari amal-amal buruknya meskipun hanya terpaut dengan satu amal baik, mereka itulah orang yang beruntung mendapatkan apa yang diinginkan dan dicari. Mereka selamat dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga,” tulis tafsir tersebut dikutip dari laman Detik.com.
Keadaan Manusia di Hari Kebangkitan