“Kalau disikat masih boleh, karena kalau sikat hanya menghilangkan kerak di ujung elektroda tanpa mengikis elektrodanya,” ucap dia. Sebenarnya busi harus segera dibersihkan ketika bagian kepalanya sudah hitam dan dipenuhi dengan arang sisa-sisa pembakaran.
Pasalnya, saat kepala busi sudah menghitam, elektroda busi akan sulit mengalirkan listrik hingga membuat kendaraan sulit dihidupkan. Untuk perawatannya, Diko Oktaviano, Technical Support NGK Busi Indonesia mengatakan, untuk merawat busi cukup diperhatikan kondisinya.
“Kuncinya cukup rajin servis karena kondisi ruang bakar yang sehat membuat busi lebih awet. Sering-sering juga perhatikan kondisi kepala busi. Kalau sudah ada kerak sebaiknya diganti,” kata Diko Sedangkan untuk membersihkannya, Diko menyarankan untuk dibersihkan dengan cara menyemprot bagian busi yang berkerak dengan cairan yang bersifat non-metal seperti brake cleaner.
Selain itu, jangan lupa cek tingkat keausan busi. Elektroda busi adalah bagian yang paling cepat terkikis karena menjadi tempat terjadinya api pada ruang bakar. Apabila elektroda sudah aus maka busi perlu diganti. Idealnya penggantian busi disesuaikan dengan acuan jarak tempuh, antara 15.000 km sampai 20.000 km. (kompas.com)