JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Kontrak Proyek pembuatan Hot Backup Satellite (HBS) sebesar Rp5,2 triliun yang digarap Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo) dengan Konsorsium Nunsantara Jaya (KNJ) disetop lebih awal karena Satelit Republik Indonesia (SATRIA)-1 meluncur dengan sukses.
“Satgas BAKTI Kominfo telah mengkaji usulan dan menyetujui pengakhiran lebih awal Kontrak HBS. Setelah mempertimbangkan aspek urgensi, anggaran, kemajuan kontrak, dan risiko operasional SATRIA 1 yang telah meluncur dengan sukses,” kata Ketua Satuan Tugas (satgas) BAKTI Kominfo, Sarwoto Atmosutarno, dalam keterangannya terkait rapat koordinasi rutin Satgas BAKTI Kominfo di Jakarta, seperti dikutip dari laman infopublik.
Sarwoto mengatakan, dengan penyetopan lebih awal, anggaran untuk HBS akan direalokasikan untuk perluasan dan peningkatan akses dan konektivitas digital nasional.
BAKTI Kominfo sendiri telah melakukan pembayaran untuk proyek HBS sebesar Rp3,5 triliun dari total nilai proyek Rp5,2 triliun.
“Total nilai Proyek HBS adalah Rp5,2 triliun. Pembayaran yang telah dilakukan oleh Pemerintah adalah senilai Rp3,5 triliun ditambah cost of money dan akan dikembalikan oleh KNJ,” tuturnya.
Menurut Sarwoto, usulan penyetopan proyek satelit dukungan itu merupakan bagian dari pemanfaatan keterbatasan sumberdaya finansial dalam menuntaskan target inklusi digital nasional.