“Intinya setiap dari kita dapat berkontribusi melalui bidang yang digeluti,” ujar Brigjen Arkamelvi yang menjabat menjadi Kaskogartap 1 Jakarta sejak 29 Maret 2023.
Kemudian di tahun 2012 digeser sebagai Patun Seskoad. Brigjen Arkamelvi juga pernah ditunjuk sebagai Dosen Madya Seskoad di tahun 2011. Dengan berjibun jabatan itu membuat kiprah militernya kaya pengalaman
Dikatakan Brigjen Arkamelvi, merupakan sebuah kehormatan baginya mendapat penugasan baru dari Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sebagai Kepala Staf Komando Garnisun Tetap I/Jakarta atau KasKogartap I/Jakarta.
Pengabdian Brigjen Arkamelvi sebagai prajurit TNI berlangsung selama 32 tahun, sehingga negara telah memberikan penghargaan 9 Satya Lencana atas dedikasinya kepada negara.
Diluar aktivitas militer, Brigjen Arkamelvi masih menyempatkan diri untuk menikmati me time bersama kelompok pecinta olahraga bersepeda. Tidak hanya itu, Brigjen Arkamelvi juga aktif berkegiatan sosial.
Salah satunya dengan menjadi pembina Yayasan Dimensi Untuk Indonesia (YDUI). YDUI merupakan sebuah yayasan non profit yang bertujuan menciptakan pebisnis online di Indonesia.
Menurut perwira TNI ini, kegiatan sosial itu penting, selain untuk menambah kawan, berinteraksi dengan berbagai orang dalam berbagai situasi sosial agar hidup menjadi seimbang perlu memberikan manfaat bagi orang lain.
Sehingga tidak heran, ayah tiga anak ini kerap terjun bersama-sama pengurus YDUI menyalurkan bantuan ke masyarakat bawah. YDUI sendiri rutin menyalurkan dana CSR dari para pelaku internet marketing yang beranggotakan hampir 8000 di grup Telegram.
Brigjen Arkamelvi memberi apresiasi dengan keberadaan forum diskusi di grup Telegram ini. Para anggota yang mendapatkan income besar dari berjualan melalui internet dengan suka rela menyisihkan sebagian rejeki yang didapat untuk program sosial yang diusung YDUI.
“Saya salut dengan founder Dimensi, Menhefari. Dia dan kawan-kawannya pantas disebut sebagai pahlawan ekonomi.”
“Sejak adanya yayasan sosial ini, sumbangan atau zakat mal dari anggota forum digunakan untuk menjalankan program sosial,” tutup Ketua Pengurus Ikatan Keluarga Koto Anau (IKKA) Jabodetabek itu. (rdr/rel)