PADANG, RADARSUMBAR.COM-Desmawati (55) mengipasi nyamuk dan lalat yang coba menghinggapi cucunya, Nafisa Putri Wadani (7 bulan) yang sedang tidur lelap di rumahnya di Koto Tingga, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Si bayi tenang saja, meski para tamu berbincang tak jauh dari dirinya. Saat tersentuh jemari nenek, Nafisa seperti terkaget, tapi tak terbangun.
Ya, Nafisa yang lahir 4 Maret 2021 itu adalah anak pasangan Revindo (27) dan Desi (26). Anak mereka usai lahir sedikit berbeda dan didiagnosa sejumlah penyakit dan kemudian mengalami ketulian syaraf di kedua telingannya. Jadi, dia tidak akan merespon suara, tapi gerak dan sentuhanlah yang membuatnya bisa berkomunikasi.
Revindo menceritakan kepada Wakil Ketua DPD Gerindra Sumbar Nurhaida yang datang ke rumahnya, Nafisa lahir dalam kondisi ada cairan di paru-paru. Setelah satu minggu dirawat ditemukan infeksi klebsiella pneumonia (infeksi jaringan tubuh). Saat berumur dua bulan dan empat bulan kembali dioperasi dengan diagnosa hernia inguinalis (pembengkakan di antara pusar dan di dekat kelamin). Bekas operasi pun masih terlihat pada bayi itu.
“Anak kami katanya sudah sembuh dari penyakit-penyakit semula. Namun, memasuki usia enam bulan kembali dikatakan mengalami ketulian syaraf di kedua telinga dengan status atau level sangat parah. Kondisi saat ini Nafisa tidak bisa mendengar atau tuli,” kata Revindo yang sehari-hari bekerja sebagai honorer di Kantor Lurah Pondok, Padang Selatan, Kota Padang.
Menurut Revindo, anaknya menjalani pemeriksaan BERA (brainstem evoked response audiometry) hearing test. Namun, belum bisa ditindaklanjuti karena belum memiliki alat bantu dengar yang direkomendasikan oleh dokter. Jika tidak memiliki alat bantu dengar dan perawatan yang direkomendasikan dokter, mengancam Nafisa mengalami ketulian total seumur hidup.