JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menilai program food estate atau lumbung pangan harus dilanjutkan untuk mendukung strategi intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian.
“Intensifikasi itu kita lakukan untuk pertanian yang sudah eksisting, kemudian kita membangun food estate itu untuk cadangan berjaga-jaga. Jadi ini cadangan negara,” kata Amran ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Jika dikelola dalam skala besar dan didukung dengan pengelolaan pertanian yang modern, dia yakin program food estate berhasil.
“Sekarang sawah kita kan kecil-kecil tuh, di seluruh Indonesia, ini nanti skalanya besar, sehingga memungkinkan untuk pertanian modern. Jadi mulai dari tanam, pupuk, pengolahan itu semua full mekanisasi. Nah ini yang kita rancang menjadi pertanian modern,” tutur Amran.
Sebagai salah satu kebijakan yang masuk dalam Program Strategis Nasional 2020-2024, program food estate bertujuan untuk mengembangkan sejumlah komoditas yaitu cabai, padi, singkong, jagung, kacang tanah, hingga kentang.
Pelaksanaan program yang digagas Presiden Joko Widodo itu tersebar di sejumlah wilayah di antaranya Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Papua.
Dalam pelaksanaannya, masing-masing wilayah lumbung pangan mengembangkan komoditas yang berbeda-beda. Lumbung pangan di Sumba Tengah, misalnya, difokuskan pada pengembangan komoditas padi dan jagung.