JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, mengapresiasi keberhasilan uji terbang pesawat CN235-220 FTB dengan menggunakan campuran Bahan Bakar Bioavtur 2,4 persen (J2.4).
Arifin menegaskan, langkah uji coba ini dilakukan demi mendorong percepatan implementasi pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), serta bagian dari upaya pengurangan emisi gas rumah kaca pada sektor transportasi udara. “Kita telah melihat sejarah baru berupa penerbangan perdana menggunakan Bahan Bakar Nabati,” kaya Arifin dalam telekonferensi, Rabu 6 Oktober 2021.
Namun, di satu sisi, Arifin pun menyadari bahwa terdapat kendala dalam upaya mengimplementasikan pemanfaatan bioavtur di sektor transportasi udara tersebut. Hal itu karena kendala ketersediaan produk bioavtur, dan proses teknologi serta aspek keekonomian lainnya. “Sehingga menyebabkan (penggunaan bio avtur) belum berjalan sampai saat ini,” ujarnya.
Arifin mengatakan, serangkaian uji teknis sebelumnya juga telah dilakukan pada 8-10 September 2021 lalu. Namun, menurutnya keberhasilan uji terbang bioavtur hari ini baru keberhasilan di tahap awal semata. Dia menegaskan bahwa seluruh pihak terkait jangan dulu berbangga diri pada keberhasilan ini, mengingat upaya-upaya pengembangan masih harus terus dilakukan hingga mencapai 100 persen (J100).
“Keberhasilan ini baru tahap awal kontribusi bioavtur pada sektor transportasi udara. Kita tidak akan berhenti dan berpuas diri serta akan terus melakukan penelitian dan pengembangan,” kata Arifin.