Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Dydik Rudy Prasetya mengatakan bahwa puncak panen akan berlangsung pada bulan April mendatang dengan luasan 402.698 hektare. Dengan luasan tersebut, Jawa Timur memastikan pasokan beras di pasaran aman.
“Untuk itu, kami membuat mapping wilayah sentra produksi dan pemantauan jadwal pamen untuk mencukupi kebutuhan pasokan pangan secara merata di Jatim dan nasional,” ujar Dydik, Rabu, (13/3/2024).
Dydik mengatakan, sejumlah kabupaten yang tengah panen tahun ini di antaranya Jember seluas 67.960 hektare, Ngawi 47.916 hektare, Tuban 44.701 hektare, Pasuruan 50.064 hektare, Lamongan 57.646 hektare dan Bojonegoro seluas 73.657 hektare.
Saat ini, kata Dydik, pihaknya tengah berupaya memperlancar arus distribusi dari sentra produksi ke pasar-pasar yang ada di Jatim untuk menjaga harga baik di tingkat petani maupun konsumen stabil. Dia berharap, dengan berbagai upaya ini ketersediaan beras tetap aman hingga pasca lebaran mendatang.
“Dalam hal ini kita bisa menggerakkan gapoktan dan perusahaan pengelola penggilingan padi untuk ikut serta dalam proses penyerapan hingga operasi pasar bersama pemerintah daerah,” katanya.
Terakhir, Dydik mengaku dirinya sudah membuat perencanaan jangka panjang dalam mengurai distribusi dan menyiapkan pola tanam yang akan berlangsung paska panen mendatang.
“Dalam jangka waktu pendek telah disusun perencanaan pola tanam dengan melakukan gerakan percepatan olah tanah dan percepatan tanam, dimana lokasi yang sudah panen Februari segera dilakukan percepatan tanam di awal Maret,” katanya. (rdr/infopublik)