Terangnya, sistem tap itu bisa diganti dengan RFID yang dikembangkan oleh Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM). Kemudian, bisa juga diganti dengan OBU.
“Jadi pintu tol itu tanpa tap, bisa dua hal, yang pertama Jasa Marga sudah punya RFID yang diproduksi JMTM. Yang kedua juga bisa saja Jasa Marga, Hutama Karya dan asosiasi tol Indonesia bekerja sama dengan Himbara untuk pasang OBU supaya MLFF ini tidak ditekan terus BUMN-BUMN kita,” ungkapnya.
Diketahui MLFF akan segera diterapkan di sejumlah ruas jalan tol di Indonesia. Berdasarkan informasi yang tercantum dalam Frequently Asked Questions (FAQ) tentang MLFF di laman resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), ada tujuh ruas tol yang masuk dalam pertimbangan masa transisi dari pembayaran non-tunai dengan tap kartu uang elektronik ke MLFF.
Penerapan MLFF sendiri sudah ditetapkan menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) karena salah satu tujuan utamanya untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan tol, bukan untuk kepentingan BUJT atau Pemerintah.
Kemudian menjadikan proyek ini memiliki peran penting dan berdampak positif serta akan melibatkan sinergi dari banyak sektor baik dari institusi maupun sektor industri. Hal ini sekaligus menunjukan keseriusan Pemerintah dalam mewujudkan implementasi MLFF di jalan tol agar dapat terlaksana. (rdr)