PADANG, RADARSUMBAR.COM – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar),Mahyeldi memperkirakan, potensi kerugian ekonomi akibat bencana banjir bandang yang merusak sejumlah infrastruktur, terutama jalan nasional di daerah itu, mencapai Rp50 miliar sehari.
“Banjir bandang merusak jalan nasional di Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar yang menjadi jalur utama perekonomian Sumbar. Akibatnya, ekonomi terhambat sehingga potensi kerugian mencapai Rp50 miliar sehari,” katanya, Jumat (1/6/2024) siang.
Saat ini, katanya, tempat usaha yang berada sepanjang jalan dari Padang Panjang hingga Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman tidak beroperasi karena tidak ada pembeli.
Biasanya, karena itu merupakan jalur perlintasan, transaksi jual beli terjadi antara pedagang dengan pengendara yang melewati jalur itu.
Selain itu, usaha lain seperti bahan baku semen dari PT Semen Padang, bahan kebutuhan pokok dan sayur-mayur dari Padang ke berbagai provinsi tetangga juga terhambat.
Jalan alternatif melewati jalur Sitinjau Lauik saat ini kondisinya sering terjadi longsor dan mengakibatkan macet parah hingga truk angkutan terjebak sangat lama.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar, Medi Iswandi mengatakan, jumlah kendaraan yang melewati jalur utama di Lembah Anai setiap hari mencapai 12 hingga 14 ribu yang sebagiannya adalah kendaraan angkutan barang.