PAINAN, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat mengakui pusat bisnis di Kota Terpadu Mandiri (KTM) kawasan transmigrasi Lunang-Silaut yang pembangunannya dihentikan sejak 2017 masih terbengkalai.
Kepala Bidang (Kabid) Transmigrasi Dinas Perdagangan dan Transmigrasi, Damel Van Wandha di Painan, Kamis (9/12/2021) mengatakan pembangunan KTM yang dihentikan pembangunan sejak 2017 menghabiskan senilai Rp1 miliar hingga kini masih belum memiliki listrik, air bersih dan beberapa fasilitas lainnya. “Penyebabnya saya kurang tau pasti,” katanya.
Kawasan KTM dibangun di lahan seluas 16 Hektare, dengan perkiraan dana sebesar Rp100 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Keberadaannya diharapkan mampu meningkatkan perekonomian kawasan dan daerah pada umumnya.
Saat ini, total aset KTM telah mencapai Rp98,6 miliar. Sedangkan untuk pusat bisnis dibangun dibangun mulai 2010, seiring pembangunan pusat pendidikan, pasar modern, pusat ibadah dan pusat kesehatan, dengan total anggaran Rp12 miliar. Karena itu, lanjut Damel, pihaknya kini tengah menyiapkan usulan finalisasi pusat bisnis, sehingga bisa berfungsi sesuai rencana. Apalagi, KTM Lunang-Silaut masuk dalam 52 kawasan strategis pembangunan transmigrasi.
Pemerintah kabupaten setempat optimistis keberadaan pusat bisnis yang representatif dapat lebih memacu geliat perekonomian di kawasan KTM. Bahkan, meyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah di sekitarnya. “Proposalnya nanti kita berikan langsung pada Kementerian Desa PDTT pas upacara puncak peringatan Hari Bakti Transmigrasi. Tahun diperingati di Pesisir Selatan. Pak Menteri Desa dan jajarannya nanti hadir di sini,” katanya.