“ISMI ini organisasi usaha memiliki spirit pemberdayaan ekonomi umat dengan prinsip syariah sejalan dengan falsafah kita adat basyandi syarak, syarak basandi kitabullah. Kami juga merasakan kuatnya chemistry sesama saudagar nasional melalui ISMI ini, untuk kebangkitan ekonomi pasca pandemi” ungkapnya.
Ketua Umum ISMI Ilham Akbar Habibie dalam sambutannya mengatakan, untuk mendorong Indonesia maju dengan tingkat ekonomi yang tinggi, maka diperlukan industri yang memiliki teknologi dan inovasi yang tepat guna.
Industri yang punya teknologi dan inovasi senantiasa bisa menjawab setiap tantangan, hambatan bahkan ancaman. Salah satunya yang saat ini dihadapi adalah pandemi COVID-19.
“Industri ini lah yang perlu disiapkan untuk mewujudkan apa yang dikatakan pemerintah yakni Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang,” katanya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat membuka acara mengatakan, negara maju yang diukur oleh dunia internasional ada beberapa aspek. Diantaranya, kualitas manusianya, ekonomi infrastruktur, reformasi birokrasi dan lainnya. “Manusia unggul di Jawa Barat ada empat cirinya. Pertama, fisiknya sehat, IQ-nya tinggi alias cerdas, EQ nya tinggi berakhlakul karimah dan SQ nya bagus karena rajin ibadah,” ungkapnya.
Kang Emil berpesan kepada seluruh saudagar muslim mari jemput Indonesia 2045, mari beradaptasi dengan era 4.0, lalu jadilah manusia yang bermanfaat. Para saudagar muslim ini harus menjadi bapak asuh para pelaku UMKM.
Jusuf Kalla, dalam pidatonya di acara itu mengatakan keberadaan ISMI merupakan bukti tumbuh kembalinya para pengusaha muslim di Indonesia. Pasalnya, dalam sejarah bangsa Indonesia, itu dipelopori oleh para pengusaha Muslim. “Sebutlah dengan berdirinya Serikat Dagang Islam, Budi Utomo sebagai cikal bakal hari kebangkitan, NU dan Muhammadiyah itu semua dipelopori oleh orang-orang berlatar belakang pengusaha,” katanya.
Menurut JK, lahirnya kembali pengusaha muslim tersebut merupakan hal yang membanggakan. “Dominasi sahabat-sahabat kita dari non muslim atau Tionghoa itu tidak ada yang salah sebab menumbuhkan tenaga kerja dan pembayaran pajak. Tapi tentu dibutuhkan keseimbangan dan keseimbangan itu bisa dilakukan oleh saudagar muslim dengan berusaha naik dan bekerja lebih baik,” jelasnya.
JK juga mengingatkan akan pentingnya memanfaatkan perkembangan teknologi di masa pandemi. Ia menuturkan banyak usaha dan industri yang maju karena teknologi. Selain teknologi, para saudagar muslim juga harus menyadari pentingnya empat aspek yang bisa menunjang kebangkitan para saudagar. “Untuk bangkit sebagai enterprenuer itu harus semangat, kerja keras, ide dan konsistensi kemudian dikolaborasi dengan teknologi,” tegasnya. (rdr-007)