PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pasar Kerupuk Azizah tidak hanya di Kota Padang, tapi semua kabupaten/kota di Sumbar, termasuk Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kerupuk Azizah juga dijual di beberapa kota di luar Sumbar, seperti Medan, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, Aceh dan Batam.
Pemasarannya tidak hanya secara offline, tapi juga online di berbagai platform jual beli online seperti Shopee, Tokopedia dan marketplace Facebook. “Untuk karyawan, alhamdulillah lebih dari 30 orang. Mayoritas warga Kelurahan Batu Gadang,” katanya.
Sejak memulai usaha kue kering, Yeni mengaku hingga sekarang belum pernah mengalami pasang surut terhadap usaha oleh-oleh Kerupuk Azizah. Perkembangannya dari tahun ketahun ibarat naik anak tangga satu persatu.
Bahkan, keuntungan dari modal Rp500 ribu ketika itu tidak pernah digunakan untuk kebutuhan keluarga. Semua untungnya totalitas untuk perkembangan usaha yang dimulai dari bawah. Sebab, untuk kebutuhan keluarga berasal dari hasil usaha suaminya sebagai pembuat kompor mintak tanah.
“Sekarang ini suami saya juga ikut bantu usaha Kerupuk Azizah. Sejak konveksi minyak tanah ke gas pada tahun 2012, suami saya tidak lagi memproduksi kompor minyak tanah. Saya dan suami fokus mengembangkan usaha Kerupuk Azizah. Sekarang, omzet Kerupuk Azizah rata-rata Rp200 juta per bulan. Saya bersyukur usaha ini berkembang, dan saya juga senang bisa memberdayakan warga Batu Gadang sebagai karyawan saya,” ujarnya.