PADANG, RADARSUMBAR.COM – PT Semen Padang kini memasuki usia 112 tahun, bisa dikatakan lebih tua dari negara yang kini memilikinya. Satu abad lebih, kiprah perusahaan yang memproduksi semen itu menorehkan sejarah mengikuti arus zaman ke zaman.
Silih berganti keadaan yang dihadangnya, silih berganti pula kepemilikannya, namun produksi semen tetap berlanjut. Tak ada hari libur, hanya operator mesin yang bergantian. Pernah libur, di masa-masa awal, mesin rusak, perang tiba, tapi berlanjut lagi hingga sekarang.
Menurut status pendiriannya, perusahaan ini bertujuan untuk mengelola pabrik semen dan sekaligus pedagang semen. Menurut catatan sejarah, pabrik semen di Indarung, satu satunya di Hindia Belanda waktu didirikan, bahkan sampai Indonesia merdeka.
Kantor pusatnya dulu terletak di Prins Hendrikkd 123, Amsterdam dan kota cabangnya di Padang dikelola oleh Firman “Gebroedder Veth’s Maatschappij” yang sekaligus bertindak sebagai perwakilan perusahaan di Hindia Belanda ketika itu.
Ketika pabrik semen Indarung dibuka secara resmi pada Juni 1910, sebagian besar bangunan fisik pabrik sudah rampung, tapi alat-alat perlengkapan pabrik masih belum siap terpasang pada tempatnya.
Demikian juga dengan infrastruktur lainnya, seperti pemasangan kabel lori dan jaringan jalan–jalan kecil yang menghubungkan antar kawasan di sekitar lokasi pabrik yang juga masih terus dikerjakan.
Waktu pabrik dibuka dalam sebuah upacara pada pertengahan 1910, petinggi Belanda di Padang datang meresmikannya. Dicatat dalam sejarah, peresmian PT Semen Padang dilakukan oleh Aspirant Controluer (Wakil Kontrolir, yakni pejabat kulit putih jajaran paling bawah, setingkat Camat) distrik Lubuk Kilangan.
Lalu, dari pihak pribumi, ketika itu hadir semua kepala-kepala pemerintahan di Lubuk Kilangan, Pauh V, Pauh IX dan Limau Manis, bahkan termasuk Mantri Kopi juga hadir dalam peresmian perdana pabrik ini.
Perannya Sangat Signifikan
Di usia ke-112, PT Semen Padang telah banyak berkontribusi untuk masyarakat Sumbar dan kemajuan pembangunan dan perekonomian di Sumbar. Kontribusi itu ditunjukkan PT Semen Padang melalui penyaluran bantuan untuk masyarakat dan UMKM, pelestarian lingkungan, hingga percepatan vaksinasi Covid-19.
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengatakan, peran yang dilakukan PT Semen Padang selama ini sangat signifikan dan begitu jelas. Jika terjadi musibah dan bencana seperti musibah gempa di Pasaman Barat dan Pasaman, PT Semen Padang juga turun menyalurkan bantuan.
”Kemudian juga musibah-musibah yang terjadi di tempat yang lain, Semen Padang juga selalu berkontribusi memberikan bantuan. Perannya signifikan sekali,” ungkap Mahyeldi.
Tidak hanya itu, lanjut Mahyeldi, PT Semen Padang juga selalu menunjukkan kepedulian dengan memberikan bantuan untuk rumah ibadah dan masyarakat. Melalui dana Corporate Social Responsibility, PT Semen Padang juga melakukan pembinaan pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sumbar.
”Alhamdulillah, UMKM-UMKM yang dibina Semen Padang itu bisa berkembang sehingga membangkitkan perekonomian Sumbar,” tutur Mahyeldi.
Di sisi lain, orang nomor satu di Sumbar ini menambahkan, PT Semen Padang bersama Universitas Bung Hatta juga telah berhasil membudidayakan ikan bilih. Upaya yang dilakukan PT Semen Padang ini sangat membantu budidaya ikan bilih di Danau Singkarak.
”Mudah-mudahan ikan bilih ini bisa berkembang, sehingga akan sangat membantu pendapatan masyarakat di sekitar Danau Singkarak,” harap Mahyeldi.