SINGKARAK, RADARSUMBAR.COM – Rektor UBH Prof. Tafdil Husni mengucapkan terima kasih kepada PT Semen Padang yang telah melibatkan UBH dalam konservasi ikan bilih. Karena, bagi UBH sendiri, keterlibatan dalam konservasi ikan bilih merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Ia berharap sinergi UBH, khususnya LPPM melalui Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dengan PT Semen Padang ini dapat terus berlanjut dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat, seperti masyarakat nelayan di Danau Singkarak ini.
“Di Sumbar, hanya UBH yang memiliki Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, dan fakultas ini tentunya menjadi potensi bagi UBH untuk pemberdayaan masyarakat nelayan di Danau Singkarak. Seperti konservasi ikan bilih bersama PT Semen Padang ini misalnya, dapat memberikan manfaat dalam pemberdayaan masyarakat,” katanya.
Sebagai contohnya, sebut Tafdil, dalam penebaran ikan bilih di habitat Danau Singkarak ini. Jika dari ribuan ekor ikan bilih ini ada yang betina sebanyak 400 ekor misalnya, maka ketika bertelur ikan bilih betina tersebut akan menghasilkan telur sebanyak 2,4 juta.
“Bayangkan bagaimana besarnya dampak dari penebaran ikan bilih ini. Namun dengan catatan, masyarakat nelayan tidak boleh mengeksploitasi ikan bilih secara besar-besaran. Salah satunya, tidak boleh menangkap dengan bagan. Para nelayan Danau Singkarak diharapkan juga meniru apa yang dibuat Pemerintahan Nagari Sumpur, dalam menjaga kelestarian ikan bilih,” katanya mengingatkan.
Kepala Unit CSR PT Semen Padang Rinold Thamrin menyebut bahwa konservasi ikan bilih yang dilakukan PT Semen Padang merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan melalui Pilar Lingkungan. Konservasi ikan bilih ini dimulai sejak awal tahun 2018, namun pada saat itu belum terarah dan sistematis.