Dia mengatakan, pada 2022 Solok Selatan menargetkan produksi padi 103.711 ton dengan luas tanam 19.950 hektare dan luas panen 19.752 hektare.
Sedangkan untuk jagung katanya ditargetkan produksi sebanyak 87.930 ton dengan luas tanam 15.963 hektare dan luas panen 15.648 hektare.
Salah seorang warga Irwan (42), mengatakan, menjadikan lahan sawah untuk menanam jagung karena pekerjaannya lebih ringan dan hasil lebih bagus. “Dengan lahan yang sama hasil panen jagung lebih menguntungkan dibanding padi sehingga banyak masyarakat yang beralih tanam jagung,” ujarnya.
Selain itu katanya, dari segi perawatan tanaman jagung juga lebih enteng sebab tidak perlu mengontrol air seperti padi.
Warga lainnya Bul (39) mengatakan, lebih dari satu hektare sawah yang biasanya ditanam padi sekarang diganti dengan jagung sebab lebih menguntungkan. “Dengan menanam jagung kami sudah tidak perlu lagi menambah biaya membajak sawah serta penanaman juga bisa menggunakan peralatan,” ujarnya.
Selain jagung katanya, juga banyak masyarakat yang menjadikan sawah untuk media tanaman cabai. (rdr/ant)