Namun begitu, potensi yang besar itu tidak bisa dimaksimalkan, karena para petaninya masih awam dalam membudidayakan kopi, temasuk dalam pemasarannya. Mereka pun, butuh pendampingan bagaimana budidaya kopi di HKm Sikayan Balumuik bisa berkembang dengan baik.
“Makanya, kami di Semen Padang mencoba untuk memfasilitasi, agar para petani kopi dapat memahami bagaimana cara membudidayakan kopi yang baik, termasuk strategi peningkatan produksi kopi hingga ke pemilihan bibit kopi yang unggul,” ujarnya.
Ketua KAN Limau Manis, Syarifuddin Dt Bungsu, mengapresiasi PT Semen Padang yang telah mendukung petani kopi Sikayan Balumuik melalui pelatihan budidaya kopi dan juga strategi peningkatan produksi kopi, apalagi dengan melibatkan Solok Radjo.
Menurutnya, potensi kopi di Limau Manis cukup besar, dan tidak hanya di daerah Sikayan Balumuik saja, tapi juga ada di tempat lain. Karena, topografi Nagari Limau Manis terdapat banyak hutan dan bukit yang berada di ketinggian di atas 300 mdpl.
“Kalau bisa ke depan, budidaya kopi juga bisa dikembangkan di daerah Limau Manis lainnya. Kemudian kepada semua peserta pelatihan, saya berharap agar serius mengikutinya, supaya ilmu yang didapat bisa diterapkan di lapangan nantinya,” kata Syarifuddin. (rdr)