“Dari jumlah tersebut, juga ada lulusan PNP yang mencapai karir Band 3 dan Band 2. Rinciannya, di Band 3 sebanyak 32 orang atau 18 persen dari jumlah band 3, dan di Band 2 sebanyak 3 orang atau 3 persen.”
“Makanya melalui MoU ini, kedekatan emosional PNP dan Semen Padang harus dipertahankan dan ditingkatkan ke depannya,” tutur Asri Mukhtar.
Dirjen Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliarti, M.Sc dalam orasi Dies Natalis PNP yang ke-35 dengan judul “Transformasi Pendidikan Tinggi Vokasi: Peningkatan Kualitas, Daya Saing dan Kemandirian Bangsa”, mengapresiasi PT Semen Padang dan PNP yang telah melakukan MoU.
Karena, pendidikan vokasi tidak bisa hanya dilakukan intansi pendidikan, tapi harus bersamaan dengan industrinya.
“Semen Padang sudah berdiri sejak 1910. Dan menurut saya, tagline SIG “Go Beyond Next” adalah tiga kata yang menyemangati karyawan Semen Padang yang merupakan bagian dari SIG.”
“Apalagi, Semen Padang sebagai industri semen sudah berkontrubusi dan bermakna sejak tahun 1910. Oleh sebab itu, PNP harus terus mengajak industri untuk mendidik mahasiswanya, dan itu tidak hanya praktisinya saja, tapi dimulai dari kurikulumnya,” kata Kiki.
Kiki juga menyampaikan bahwa pengembangan pendidikan tinggi vokasi saat ini menjadi perhatian Presiden Jokowi. Alasannya, Karena masa depan mereka dan bangsa, kualitas kerja saat ini dan kemudian hari yang masih memperihatikan, serta cerita bonus demografi Indonesia.
“Itu pun kalau kita siapkan pendidikannya dengan baik, kalau tidak, maka bonus demografi akan menjadi bencana bagi bangsa Indonesia,” ujarnya.
Direktur PNP Surfa Yondri menyebut bahwa dengan adanya MoU antara PNP dengan PT Semen Padang, tentu akan ada banyak hal yang bisa dikerjasamakan, termasuk peluang pembukaan program studi teknologi semen yang tentunya menjadi tantangan bagi PNP.
Namun begitu, ia optimis bahwa PNP bisa mewujudkan pembukaan program studi teknologi semen, mengingat PNP memiliki 341 dosen dengan total mahasiswa sekitar 6500.
Menurut Surfa Yondri, dengan jumlah dosen sebanyak 341, harusnya mahasiswanya berjumlah sekitar 7000. Apalagi, PNP menargetkan total mahasiswa pada 2024 atau 2025 sebanyak 10 ribu.
“Makanya ini harus menjadi kesempatan kami untuk mengembangkan program studi. Karena, target mahasiswa kita itu 10 ribu. Dan pada 2022 ini, jumlah yang diterima telah ditingkatkan menjadi 2.153 orang atau mengalami kenaikan sekitar 600 orang,” kata Surfa Yondri.
“Apalagi, kami juga ditantang oleh Semen Padang untuk bisa membuka program studi teknologi semen. Mudah-mudahan ini dapat terwujud. Sebab, peluang atau kesmepatan kerjanya besar. Di Semen Padang saja, jumlah alumni PNP di Semen Padang juga cukup banyak jumlahnya, 14 persen. Ini baru 1 industri semen, apalagi di Indonesia ada 10 industri semen,” kata Surfa Yondri. (rdr)