Dikatakannya kondisinya kesejahteraan masyarakat juga semakin baik yang ditandai dengan indikator menurunnya angka kemiskinan.
Dimana, pada tahun 2021 tingkat kemiskinan di Sumbar sebesar 6,04 menurun pada tahun 2022 ini menjadi 5,92 dan kondisi ini lebih baik dari target pada RPJMD sebesar 6,28.
Capaian angka kemiskinan 2022 merupakan angka kemiskinan nomor 6 terendah dari semua provinsi secara nasional.
Dalam halnya kemiskinan ekstrem juga terjadi penurunan dimana pada tahun 2021 mencapai 50.842 jiwa, menurun pada tahun 2022 menjadi 43.671 jiwa atau menurun 14,10 persen.
Untuk mengurangi dampak kenaikan BBM, dikucurkan bantuan sosial kepada 18.418 KK serta bantuan sosial kepada masyarakat melalui panti-panti sosial sebanyak 8.058 jiwa.
Dalam tahun 2022 juga diberikan bantuan perbaikan rumah yang rusak sedang akibat gempa di Pasaman sebanyak 545 unit dan Pasaman Barat sebanyak 1.171 unit.
Dalam halnya Program Entrepreneur juga memperlihatkan indikator yang cukup baik ditandai dengan menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dimana pada tahun 2021 mencapai 6,52 persen.
Menurun pada tahun 2022 ini menurun menjadi 6,17 persen yang juga lebih baik dari target pada RPJMD sebesar 6,60 persen.
Terkait indikator pelayanan publik yang dinilai oleh Ombudsman, juga mengalami peningkatan signifikan dimana pada tahun 2021 berada pada zona kuning dengan nilai 68,52 kualitas sedang peringkat 25 dari 34 provinsi.
Dan pada tahun 2022 ini berada pada zona hijau dengan nilai 82,60 kualitas tinggi dan berada pada peringkat 11 dari 34 provinsi. (rdr/rel)