Menurut Presiden, belanja produk dalam negeri oleh seluruh instansi akan mengembangkan industri dalam negeri, terutama usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), yang pada akhirnya mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
“Enggak usah jauh-jauh cari investor kalau ini bisa berjalan. Investor itu bagus juga sebagai bonus, tapi di dalam negeri kita sendiri dengan kita membeli produk-produk dalam negeri, otomatis pertumbuhan ekonomi kita akan naik, kemudian juga barang-barang produksi kita sendiri juga bisa kita gunakan,” kata Presiden.
Adapun sepanjang tahun 2022, realisasi program belanja produk dalam negeri oleh kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan BUMN/BUMD mencapai Rp762,7 triliun.
Jokowi menambahkan bahwa Indonesia lebih maju dalam hal kebijakan peningkatan penggunaan produk dalam negeri.
Amerika Serikat baru mengumumkan prioritas pembelian produk dalam negeri mereka pada tahun ini. (rdr/ant)