JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan postur Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2024 yang diarahkan guna penguatan reformasi struktural untuk percepatan transformasi ekonomi.
Pertama, dia memproyeksikan pendapatan negara mencapai Rp2.719,1-Rp2.85,4 triliun dan belanja negara Rp3.215,7-Rp3.476,2 triliun.
“(Untuk) primary balance mendekati balance atau nol untuk menjaga kesehatan APBN, sehingga defisit (APBN 2024) didesain antara 2,16-2,64 persen dari GDP (Gross Domestic Product),” katanya.
Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2023 pada Kamis (6/4) yang dipantau secara virtual di Jakarta, Jumat.
Untuk penerimaan perpajakan sebesar Rp2.280,3-Rp2.355,8 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp436,5-Rp504,9 triliun, pembiayaan utang Rp496,6-Rp610,9 triliun, dan rasio utang ditargetkan 38,07-38,97 persen dari GDP.